Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pemerintah: 493.133 Tenaga Kesehatan Divaksin Covid-19, Baru 22.548 Orang Terima Dosis Kedua

Kompas.com - 01/02/2021, 08:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah tenaga kesehatan yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 tercatat sebanyak 493.133 orang hingga 31 Januari 2021. Namun, jumlah tersebut berstatus baru menjalani penyuntikan vaksin dosis pertama.

Data tersebut dirangkum oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dapat diakses melalui laman covid19.go.id.

Berdasarkan data pada Senin (1/2/2021), dari 493.133 tenaga kesehatan yang mendapat vaksin dosis pertama, baru 22.548 orang yang menerima suntikan vaksin dosis kedua.

Baca juga: Mendagri Sebut Basis Data Vaksinasi Covid-19 Bisa dari Dukcapil dan KPU

Seperti diketahui, penyuntikan vaksin Covid-19 harus dilakukan dua kali dengan rentang waktu 14 hari.

Setelah suntikan dosis pertama, sistem kekebalan tubuh baru pertama kali menemukan vaksin dan material asing yang terkandung di dalamnya.

Saat itu, sistem kekebalan tubuh mengaktifkan dua jenis sel darah putih, yakni sel B plasma dan sel T.

Sel B plasma fokus membuat antibodi, sayangnya antibodi yang dihasilkan memiliki umur yang pendek, hanya beberapa minggu.

Untuk itu dibutuhkan suntikan dosis kedua agar tidak terjadi penurunan secara cepat. Kemudian, sel T yang mengidentifikasi patogen tertentu dan membunuhnya.

Baca juga: Menkes Targetkan Vaksinasi bagi Semua Penduduk Indonesia Dimulai Akhir April

Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 1.531.072 tenaga kesehatan. Adapun jumlah total sasaran vaksinasi Covid-19 yang direncanakan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas sebanyak 181.554.465 orang.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak seluruh tenaga kesehatan segera menyelesaikan dua tahap suntik vaksin Covid-19 CoronaVac.

Menurutnya, setelah dosis kedua disuntikkan, tubuh masih memerlukan waktu dua hingga tiga pekan untuk membentuk antibodi.

"Ingat setelah suntikan kedua, masih butuh waktu ya supaya antibodi terbentuk. Mungkin dua pekan, tiga pekan," ujar Budi di Istana Merdeka, Rabu (27/1/2021).

Setelah terbentuk antibodi itulah risiko tubuh terpapar Covid-19 menjadi kecil. Dengan demikian, para tenaga kesehatan lebih tenang dalam bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com