Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Kuat Taj Yasin dan Suharso Monoarfa, Siapa Berpeluang Jadi Ketum PPP?

Kompas.com - 17/12/2020, 17:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monarfa menjadi kandidat terkuat dalam Muktamar XI PPP yang akan berlangsung pada 18-21 Desember di Makassar, Sulawesi Selatan.

Keduanya memiliki modal politik yang kuat untuk bisa merebut pemilik hak suara dari PPP yang akan hadir dalam muktamar.

Suharso merupakan politisi senior di PPP. Sebelum terjun ke politik, Suharso malang-melintang di dunia usaha.

Baca juga: Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Maimoen Kandidat Caketum Terkuat di Muktamar PPP

Barulah pada 2004, ia mulai terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR di Pemilu melalui PPP. Ia kemudian terpilih dan menjabat sebagai anggota DPR periode 2004-2009.

Pada 2009 Suharso ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Perumahan Rakyat. Namun, ia mengundurkan diri pada 2011 karena persoalan pribadi.

Meski tak lagi duduk di kursi pemerintahan, Suharso tetap aktif di partai. Pada 2015-2019, Suharso ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Pada periode kedua Presiden Jokowi, Suharso dipercaya sebagai Kepala Bappenas atau Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Karena senioritasnya pula di partai, Suharso dipercaya menjabat Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP menggantikan Romahurmuziy yang tersangkut kasus korupsi pada 2019.

Baca juga: Mengenal Taj Yasin, Putra KH Maimoen Zubair yang Jadi Kandidat Ketum PPP

Dengan sepak terjangnya yang sudah cukup lama di PPP, wajar bila nama Suharso menguat dalam bursa calon Ketua Umum PPP.

Sebagai senior, Suharso dipandang mampu mendekati pengurus-pengurus lama di PPP untuk mendukungnya menjadi Ketua Umum PPP di Muktamar XI.

Potensi Gus Yasin

Adapun Taj Yasin juga memiliki peluang yang kuat dalam bursa calon Ketua Umum PPP. Meski kalah senior dari Suharso, Gus Yasin, sapaannya, merupakan putra dari ulama kharismatik sekaligus tokoh penting di PPP dan Nahdlatul Ulama (NU), KH Maimun Zubair.

Gus Yasin memulai karir politiknya sebagai Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PPP pada 2014 hingga 2018.

Ia kemudian memenangkan Pilkada Jawa Tengah bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kini di usianya yang baru 37 tahun, Gus Yasin menjabat sebagai orang nomor dua di Jawa Tengah.

Baca juga: Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen Siap Maju Pencalonan Ketua Umum PPP

Latar belakang santri dan putra KH Maimun Zubair membuat Gus Yasin diprediksi bakal mendapat dukungan dari para kiai dan tokoh NU yang menjadi pengurus PPP.

Kendati kedua nama tersebut menguat dalam bursa calon Ketua Umum PPP, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyatakan tak ada upaya saling menjatuhkan di antara keduanya.

Ia meyakini Ketua Umum PPP yang terpilih lewat Muktamar XI akan merangkul semua kelompok, termasuk yang bersebrangan saat proses pemilihan.

"Tidak ada jegal-menjegal. Karena kami tidak ingin muktamar ini jadi bibit atau tempat perpecahan baru," ujar Arsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com