JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, adanya mobilitas penduduk saat liburan berpotensi meningkatkan risiko penularan Covid-19.
Menurut Dewi, potensi itu akan terjadi apabila mobilitas tidak dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang baik.
"Tapi ketika ada mobilitas, ada kerumunan, ada ketidakpatuhan maka muncul penularan," kata Dewi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Sebaran 6.725 Kasus Baru Covid-19, Jawa Barat Tertinggi dengan 1.434
Ia mengatakan, mobilitas penduduk ke suatu tempat seperti tempat wisata juga akan berpotensi menimbulkan kerumunan.
Apabila terjadi kerumunan, akan sulit menerapkan protokol kesehatan terutama penerapan jaga jarak.
"Ada kondisi-kondisi di mana 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) juga sulit diterapkan terutama menjaga jarak ketika, kerumunan nya juga semakin banyak," ujarnya
"Jadi ketidak patuhan 3M akan meningkatkan penularan yang terjadi di sebuah tempat," lanjut dia.
Dewi juga mengingatkan bahwa adanya peningkatan kasus Covid-19 akan membawa dampak beruntun terhadap kondisi pandemi di Indonesia.
Baca juga: 4.306 Pasien Covid-19 Dirawat di Wisma Atlet, Orang Bergejala Capai 3.243
Mulai dari ketersediaan fasilitas kesehatan, kondisi tenaga medis yang kelelahan serta meningkatnya risiko fatalitas akibat Covid-19.
"Fatalitasnya kan bergantung dari kapasitas pelayanan kesehatan dan yang kedua akan berpengaruh dari karakteristik orang tersebut juga pasien yang terinfeksi," ucap Dewi.
Adapun pada bulan ini terdapat beberapa tanggal merah dan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Natal dan tahun baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.