Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinsos Jakpus Imbau Warga Tak Beri Uang ke "Manusia Silver"

Kompas.com - 12/11/2020, 15:46 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin-angin, mengimbau masyarakat tak memberi uang atau bantuan apapun kepada para "manusia silver" yang keberadaannya belakangan ini makin marak di sudut-sudut Jakarta.

"Imbauan kami ke masyarakat, tolong beri pemahaman ke masyarakatnya, kita tak baik memberi dan membeli di jalan karena itu enggak mendidik," kata Ngapuli, Kamis (12/11/2020).

Manusia silver adalah para pengemis yang mengecat tubuhnya dengan campuran cat sablon dan minyak tanah. Dengan tubuh yang dicat, mereka berdiri perempatan jalan atau di pingir jalan yang rama dan berharap ada orang yang memberi uang.

Baca juga: Manusia Silver Makin Marak, Dinsos Jakpus Sebut Efek Pandemi

Ngapuli menyarankan masyarakat yang hendak berdonasi untuk menyalurkan bantuannya ke lembaga sosial terpercaya. Menurut dia, donasi dengan cara itu akan lebih baik dan manusiawi.

"Kalau diberi terus dia akan nagih, dia makin betah," katanya.

Ngapuli menambahkan, keberadaan manusia silver makin marak belakangan ini karena dampak pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi warga semakin sulit. Ia menegaskan Dinsos bersama Satpol PP sudah bergerak untuk melakukan penertiban.

Menurut dia, dari sejumlah manusia silver yang ditertibkan, beberapa masih dibawah umur. Dinsos lalu menghubungi orangtua mereka.

"Orangtuanya datang, kami beri penjelasan. Tolong beri arahan anaknya supaya tidak kembali ke jalan dengan mengemis, berperilaku semacam itu, karena itu tidak baik dan tidak sehat bagi mereka," kata Ngapuli.

Meski sudah banyak yang terjaring razia penertiban, Ngapuli menyebutkan manusia silver tetap bermunculan. Untuk itu, Dinsos dan Satpol PP terus memperketat pengawasan dan menggencarkan penertiban.

Menurut dia, di Jakarta Pusat ada tiga kecamatan yang kerap menjadi tempat manusia silver beroperasi, yakni di Tanah Abang, Gambir, dan Menteng.

Baca juga: Manusia Silver Dirazia di Jaktim, Mayoritas Masih Anak-Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com