JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil mengatakan, 1.620 orang yang menjadi subyek uji klinis vaksin Sinovac telah selesai disuntik.
Setelahnya, tim uji klinis memantau kondisi semua subyek uji klinis vaksin asal China itu.
"Untuk uji klinis di Bandung ada 1.620 subyek penelitian dan semuanya telah disuntik selesai. Jadi sudah tidak ada suntikan lagi. Tinggal diikuti (perkembangannya)," ujar Kusnandi dalam talkshow daring Forum Merdeka Barat 9, Selasa (10/11/2028).
Baca juga: Satgas Minta Masyarakat Bersabar Tunggu Vaksin Covid-19
Menurut dia, sebelum disuntik, para relawan sudah diambil sampel darahnya.
Sebulan setelah penyuntikan, sampel darah mereka kembali diambil.
"Tiga bulan setelah disuntik diambil darah lagi dan enam bulan diambil darah lagi. Maksudnya, untuk evaluasi kadar zat anti-nya," ucap Kusnandi.
Selain itu, pengambilan sampel darah secara bertahap tersebut bertujuan mengevaluasi keamanan vaksin Sinovac.
Kusnandi mengungkapkan, tidak semua individu subyek disuntik dengan vaksin Sinovac.
Sejumlah individu lain disuntik placebo. "Nanti dibandingkan antara yang disuntik vaksin dengan yang dapat placebo berapa yang dapat (terpapar) penyakit Covid-19," ujar Kusnandi.
Baca juga: Populi Center: 40 Persen Responden Tak Akan Mau Gunakan Vaksin Covid-19
Meski begitu, Kusnandi menyebut, hasil akhir perbandingan itu tidak hanya diambil dari data uji klinis di Indonesia.
Sebab, dibutuhkan subyek uji klinis hingga puluhan ribu atau lebih banyak dari subyek di Indonesia untuk kesimpulan itu.
"Harusnya mungkin diambil juga dari Brazil, India, dan sebagainya," kata Kustandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.