Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPNI: Pandemi Jadi Momentum Sinergitas Banyak Pihak

Kompas.com - 15/09/2020, 14:29 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah mengatakan Pandemi Covid-19 menjadi mementum sinergi anak bangsa bersatu untuk negeri.

“Pandemi ini memperlihatkan pada kita betapa pentingnya sinergi komunitas dari berbagai sektor dalam penanganan (Covid-19) termasuk juga kita lembaga-lembaga non pemerintahan seperti PPNI sebagai organisasi profesi,” kata Harif dalam acara doa untuk perawat secara virtual, Selasa (15/9/2020).

Sesuai arahan Presiden, Harif mengatakan, situasi saat ini adalah krisis, dan karenanya anak bangsa perlu memberikan segenap kemampuan untuk bersama negara melakukan penanganan mitigasi bencana wabah Covid-19.

Baca juga: PPNI: Jika Satu Perawat Sakit, Negara Ini Kehilangan Kesempatan Melayani 1.000 Orang

“Para petugas kesehatan, perawat, tenaga medis, beserta seluruh tenaga kesehatan merupakan bagian vital dalam penanganan Covid-19 dan upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ujar Harif.

“Perawat saat ini berjibaku, bahu-membahu bersama petugas kesehatan tanpa kenal lelah walaupun mulai kelelahan. Tanpa kenal waktu, walaupun keluarga menunggu, bekerja pada kondisi yang penuh rekiso yang membahayakan bahkan dapat merenggut jiwanya,” ucap dia.

Dalam penanganannya ini, kata Harif, semua petugas kesehatan dihadapkan pada kondisi risiko terpapar Covid-19.

“Lebih dari 70 perawat gugur akibat Covid-19, virus ini juga merenggut rekan-rekan seperjuangan kita, tenaga-tenaga kesehatan lain, dokter, bidan, tenaga laboraturium, radiografer dan sebagainya dalam menangani pandemi Covid-19,” kata Harif.

“Ini adalah duka yang mendalam bagi kami, bagi kita semua, dan khususnya bagi PPNI. Kami merasa kehilangan yang luar biasa atas meninggalnya perawat-perawat yang begitu berkompeten dan berdedikasi tinggi,” tutur dia.

Harif mengatakan, kegiatan doa perawat untuk negeri ini diselenggarakan untuk mengenang dan mendoakan rekan-rekan petugas kesehatan yang telah gugur.

Baca juga: PPNI: 71 Orang Perawat Meninggal Dunia karena Covid-19

PPNI berharap, kegiatan ini dapat memberikan penghormatan bagi mereka dan pelipur lara bagi keluarga yang ditinggakan.

Dalam kesempatan acara ini pula, PPNI mohon dukungan bagi para perawat dan petugas kesehatan yang saat ini masih semangat dan tegar melayani di rumah sakit.

“Semoga mereka tetap melayani dan terhindar dari paparan Covid-19 yang menyebabkan mereka tidak dapat melayani masyarakat,” tutur Harif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com