Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Warga Tak Nikmati Pendidikan Tinggi, Wapres Minta Mahasiswa Baru Tak Sia-siakan Kesempatan

Kompas.com - 15/09/2020, 10:33 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para mahasiswa baru untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Ma'ruf mengatakan, jumlah penduduk Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi masih sangat terbatas, sekitar 10 persen.

"Hampir 90 persen sisanya, sama sekali tidak menikmati pendidikan tinggi seperti Anda," ujar Ma'ruf dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Islam Nusantara (Uninus) Tahun Akademik 2020/2021 secara virtual, Selasa (15/9/2020).

"Oleh karena itu, dalam waktu kurang lebih empat tahun dari hari ini, saya mengharapkan Anda semua sudah diwisuda menjadi sarjana dan mampu menjadi kader insan akademik Islami, an-nahdhiyah, milenial, dan berjiwa wirausaha yang berakhlak mulia," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Sebut Karakteristik Ekonomi Syariah di Indonesia Beda dengan Negara Lain

Data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS-BPS) Februari 2020 menunjukkan, dari 137,91 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, hanya 14,2 juta atau 10,3 persen yang mendapatkan pendidikan tinggi.

Sehingga, bagi mereka yang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi diharapkan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya.

"Bagi adik-adik mahasiswa baru, saya menitipkan pesan. Jangan sia-siakan kesempatan yang diperoleh untuk menikmati pendidikan tinggi," ujar Ma'ruf.

Ia mengatakan, kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi merupakan karunia Allah sehingga harus disyukuri.

Bentuk rasa syukur tersebut, kata dia, harus dilakukan dengan belajar dan bekerja keras dalam melaksanakannya.

Baca juga: Wapres Sebut Studi dan Relasi Lintas Agama dengan Paradigma Pancasila Penting Dilakukan

Apalagi, kata dia, mereka yang dapat menikmati pendidikan tinggi di seluruh perguruan tinggi manapun merupakan kelompok elite dalam struktur masyarakat Indonesia.

"Bentuk rasa syukur Anda atas karunia tersebut adalah dengan belajar dan bekerja keras agar dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan hasil memuaskan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com