Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum PAN: Publik Akan Menilai Amien Rais Meninggalkan PAN...

Kompas.com - 11/09/2020, 11:33 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, masyarakat akan berpandangan bahwa Amien Rais meninggalkan PAN apabila mendirikan partai politik baru.

Padahal, kata Viva, Amien merupakan salah satu pendiri PAN di samping ada Albert Hasibuan, AM Fatwa, AM Lutfi, Syamsurizal Panggabean, Ismid Hadad, Zoemrotin, Gunawan Muhammad, dan Abdillah Toha.

Hal tersebut disampaikan Viva menanggapi Amien Rais yang mengungkap perkembangan pembentukan partai barunya dalam akun YouTube Amien Rais Official, Kamis (10/9/2020).

"Jika Pak Amien mendirikan partai politik baru, maka masyarakat akan menilai PAN tidak akan identik lagi dengan Pak Amien Rais. Publik akan menilai Pak Amien Rais telah meninggalkan dan keluar dari PAN," kata Viva dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Amien Rais Pastikan Bentuk Partai Baru, Semboyannya Lawan Kezaliman

Meski demikian, Viva menekankan bahwa Amien Rais berhak mendirikan partai politik baru. Hal tersebut dijamin konstitusi sebagaimana termaktub di dalam Pasal 28 UUD 1945.

"Setiap warga negara bebas merdeka untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan," ujar Viva.

Viva sekaligus menyoroti, nama partai yang akan digunakan Amien Rais yakni PAN Reformasi.

Ia menilai wajar pemakaian nama PAN di partai baru tersebut karena Amien masih berharap akan mendapat efek elektoral dari PAN meski tidak signifikan.

"Mengapa? Pertama, karena masyarakat akan menilai bahwa itu adalah partai politik baru, bukan PAN yang asli. Tetapi, partai politik baru yang ingin mendapatkan efek elektoral dari nama PAN," ucap dia.

Baca juga: Sekjen PAN Pertanyakan Validitas Rencana Pembentukan Partai Baru Amien Rais

Viva juga mengingatkan, dalam kondisi saat ini, upaya membangun identitas partai membutuhkan perjuangan dan sumber daya partai yang besar.

Partai politik baru, kata Viva, mesti berjuang untuk membangun infrastruktur, pengurus, dan kader militan agar bisa lolos ambang batas parlemen.

Selain itu, Viva meyakini bahwa para pengurus dan kader PAN tidak akan bergabung dengan partai baru bentukan Amien Rais tersebut.

"Apalagi para anggota legislatif mulai dari DPR RI, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota, dan eksekutif PAN, di mana mereka telah berjuang memenangkan kompetisi elektoral, sampai detik ini tidak ada satu pun yang menyatakan akan keluar dari PAN," tutur dia.

Lebih lanjut, Viva mengatakan, saat ini internal PAN kompak dan fokus melakukan konsolidasi organisasi, serta penataan pengurus dan kader.

"Dan membuat program kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat, dan terus berupaya berbuat baik bagi nusa dan bangsa," lanjut dia.

Baca juga: Amien Rais Akan Jelaskan soal Partai Barunya pada 10 September 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com