JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Indonesia saat tengah menunggak 500 miliar won atau setara Rp 6,2 triliun dalam program pembuatan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KF-X/IF-X).
Dikutip Yonhap News Agency pada Senin (7/9/2020), Indonesia bergabung dengan proyek KF-X dalam upaya pengadaan pesawat untuk angkatan udaranya.
Tujuannya, memajukan industri kedirgantaraan. Indonesia telah menyetujui untuk menanggung 20 persen dari biaya pengembangan proyek sebesar 8,8 triliun won, yakni sekitar 1,7 triliun won atau sekitar Rp 21 triliun.
Baca juga: Pangkat Pilot Pesawat Tempur TNI AU yang Meninggal Naik Satu Tingkat
Seorang pejabat Korsel yang enggan disebutkan namanya itu mengemukakan, tunggakan dalam program kerja sama antara Indonesia-Korsel itu seharusnya sudah dibayarkan pada akhir Agustus 2020.
"Sedikit kemajuan telah dicapai dalam hal kerja sama dengan Indonesia terkait proyek KF-X," kata seorang pejabat tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Korsel, Jeong Kyeong-doo pada Desember 2019.
Pertemuan ini juga sebagai upaya untuk memajukan proyek pesawat tempur tersebut.
Namun demikian, terlepas dari masalah keuangan seperti itu, proyek KF-X telah berjalan tanpa hambatan.
Awal pekan ini, Korea Selatan memulai perakitan terakhir prototipe jet pertama setelah konfirmasi akhir desain tahun lalu.
Baca juga: Usai Jalani Program, Dua Pesawat Tempur F-16 TNI AU Kembali Mengudara
Menurut Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), prototipe tersebut ditargetkan akan diluncurkan pada paruh pertama 2021.
Pengembangan pesawat KF-X diketahui dimulai oleh Pemerintah Indonesia dan Korsel pada 9 Maret 2009 silam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.