Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Tantangannya, Menarik Minat Masyarakat Ikut Upacara Virtual

Kompas.com - 17/08/2020, 11:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyatakan, penyelenggaraan upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2020), cukup menantang.

Pihak Istana harus menarik minat masyarakat untuk tetap menghadiri peringatan itu meskipun secara virtual.

"Tantangannya adalah menarik minat masyarakat karena kami mengundang masyarakat secara virtual sebanyak 17.845 undangan," kata Bey, dikutip dari siaran Kompas TV.

Baca juga: Upacara Virtual, Mahfud MD Pilih Kenakan Baju Tukang Sate Madura

Sebab, di tengah pandemi Covid-19, Istana tidak mengundang masyarakat hadir secara fisik seperti biasa.

Mereka yang hendak mengikuti upacara virtual akan disediakan tautan acara.

"Mereka boleh mendaftarkan secara daring dan juga kami menyediakan slot untuk para dubes di seluruh negara di dunia," lanjut dia.

Bey pun mengatakan, pelaksanaan upcara peringatan detik-detik proklamasi kali ini sekaligus menjadi bersejarah.

Sebab, baru tahun ini WNI yang berada di luar negeri bisa jadi tamu karena mereka bisa mendaftar dan mengikuti acara secara daring.

Baca juga: Dalam Suasana Keterbatasan, Merah Putih Sukses Dikibarkan di Istana

"Mungkin ini pertama kalinya 17 Agustus dihadiri para Dubes serta para perwakilan warga negara kita juga di luar negeri," lanjut Bey.

Kendati demikian, ia meyakini bahwa peringatan detik-detik proklamasi tetap berlangsung khidmat dan tak kekurangan makna meski digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Hanya dengan protokol kesehatan kita dapat terhindar dari penularan Covid-19. Walau bagaimanapun kita menerapkan protokol kesehatan, acara tetap khidmat serta semarak," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com