Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ekonom Indef: Covid-19 Akan Percepat Otomatisasi dalam Dunia Kerja

Kompas.com - 17/06/2020, 16:59 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Fadhil Hasan mengatakan, Covid-19 diperkirakan mempercepat fenomena otomatisasi dalam proses produksi, digitalisasi dalam transaksi pembayaran dan kegiatan perdagangan.

Pasalnya, fenomena otomatisasi sejalan dengan norma baru yang timbul akibat pandemi Covid-19, yaitu menjaga jarak secara fisik (physical distancing) guna mencegah penularan virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.

Fadhil Hasan juga menyebut, normal baru dalam kegiatan ekonomi akan semakin cepat berlangsung karena adanya efisiensi.

“Akan semakin banyak tenaga kerja manusia yang bisa digantikan secara mudah oleh robot,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Dari sisi sosial, Fadhil menilai, penggunaan robot relatif tidak menimbulkan dampak negatif pada aspek sosial, khususnya terkait hubungan industrial antara pemilik atau manajemen dan karyawan.

Baca juga: Indef: Validasi Data Penerima Bansos Harusnya Sejak Awal

Sebab, adanya efisiensi berbasis otomatisasi membuat berbagai persoalan ketenagakerjaan seperti demonstrasi yang menuntut kenaikan upah bisa diminimalkan.

Tak hanya itu, proses digitalisasi dalam sistem pembayaran akan mengenyahkan berbagai kegiatan ekonomi yang selama ini ditangani manusia dalam dunia perbankan dan lembaga keuangan.

Menurutnya, lembaga keuangan seperti bank akan tetap ada tapi banker mungkin tidak diperlukan lagi.

Secara bertahap, transaksi jual beli dan perdagangan online akan menghilangkan pasar yang selama ini dikenal sebagai tempat tukar menukar dan jual beli.

“Benar bahwa proses ini akan berjalan secara bertahap, namun adanya pandemi Covid-19 diperkirakan akan mempercepat proses ini,” jelasnya.

Baca juga: Indef Perkirakan 40 Juta Orang Bakal Jatuh Miskin akibat Pagebluk Corona

Selain dipercepat Covid-19, fenomena ini juga terjadi seiring dengan kemajuan teknologi informasi, penggunaan internet dan kepintaran buatan (AI).

Bahkan, terang Fadhil, sebelum Covid-19 merebak, pendiri Ali Baba Jack Ma dalam diskusi di Forum Ekonomi Dunia menyatakan, 85 persen bisnis akan berbentuk e-commerce dan 99 persen kegiatan perdagangan akan dilakukan secara online.

Selain itu, skala usaha kecil dan menengah akan mendominasi kegiatan usaha sebesar 80 persen dan akan mengglobal pada 2030.

Untuk itu, dia pun menyebut pandemi Covid-19 ini bisa menjadi disrupsi positif yang memaksa manusia mengevaluasi tatanan kehidupan sosial dan ekonomi yang selama ini berlangsung.

Baca juga: Peneliti Indef: PSBB di Daerah yang Sektor Informalnya Besar Cenderung Tak Efektif

Sebab, dampak pandemi juga dapat memaksa manusia untuk mengarah pada tatanan normal baru yang diharapkan mampu meminimalkan dampak negatif tatanan kehidupan lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com