Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF: Menurut Anak-anak, Physical Distancing Belum Dilakukan dengan Baik

Kompas.com - 11/04/2020, 12:56 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Spesialis Komunikasi Perubahan Perilaku Organisasi PBB untuk Anak-anak (UNICEF) Rizky Ika Syafitri mengungkap, berdasarkan survei jejak yang dilakukan Unicef pada Maret 2020, hampir 60 persen anak-anak menyatakan penerapan physical distancing di Indonesia belum dilakukan dengan baik.

Survei tersebut menggunakan platform yang dikelola Unicef yaitu Youreport yang berisi 100.000 anak-anak dan remaja Indonesia berusia 16-18 tahun.

"Surveinya untuk melihat apakah yang kita lakukan selama ini punya dampak untuk anak-anak, dari segi pengetahuan tentang pencegahan, pengetahuan tentang gejala dan pengetahuan tentang gejala cuci tangan," kata Kiki dalam konferensi pers di Graha BNPB, Sabtu (11/4/2020).

Baca juga: Papua Tambah 14 Kasus Positif Corona, Satgas: Physical Distancing Belum Berjalan

"Dan apakah orang-orang di sekitar mereka sudah menjaga jarak satu meter? Sayangnya, menurut pengamatan mereka 60 persen menjawab belum, maka jaga jarak pesannya harus diperkuat," sambungnya.

Kiki mengatakan, dalam survei jejak pendapat, menunjukkan sebanyak 40 persen anak-anak masih keluar rumah untuk kepentingan lain yang tidak darurat.

Oleh karenanya, menurut dia, pesan larangan berpergian dan larangan berkumpul harus diperkuat.

"Kita juga bertanya apakah dalam tujuh hari terakhir, anak-anak ini keluar rumah untuk kepentingan lain selain membeli makanan, atau berobat, dan 40 persen menjawab iya, larangan berkumpul, larangan untuk tidak bepergian atau di rumah saja, pesan itu perlu diperkuat," ujarnya.

Sementara itu, Kiki mengatakan, Unicef juga melakukan survei lewat emoji untuk mengetahui perasaan anak-anak selama pandemi Covid-19.

"Sekitar 30 persen cukup baik feeling-nya, tapi 28 persen merasa tidak cukup baik, sedih, kemudian kalau perasaan mereka dengar kata Covid-19 seperti apa, 34 persen takut , 20 persen penuh harapan," ucapnya.

Baca juga: Jubir Pemerintah: Penerapan Physical Distancing Diperkuat Melalui Kebijakan PSBB

Lebih lanjut, berdasarkan hasil survei tersebut, Kiki mengatakan, informasi tersebut penting untuk merespons suara anak-anak dan memberikan intervensi yang baik.

Menurut Kiki, orang tua merupakan role model bagi anak-anaknya.

Oleh karenanya, orang tua diharapkan memberikan contoh mengenai aktivitas pencegahan Covid-19 seperti rajin mencuci tangan dan tidak memaksakan diri ke luar rumah.

"Karena anak-anak mencontoh, meniru orang dewasa lakukan, jadi cuci tangan pakai sabun, yang kita lakukan anak akan melihat itu atau ketika berpergian, pakai hand sanitizer, anak-anak akan melihat itu, atau terpaksa keluar rumah anak-anak akan mengikuti itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com