Survei tersebut menggunakan platform yang dikelola Unicef yaitu Youreport yang berisi 100.000 anak-anak dan remaja Indonesia berusia 16-18 tahun.
"Surveinya untuk melihat apakah yang kita lakukan selama ini punya dampak untuk anak-anak, dari segi pengetahuan tentang pencegahan, pengetahuan tentang gejala dan pengetahuan tentang gejala cuci tangan," kata Kiki dalam konferensi pers di Graha BNPB, Sabtu (11/4/2020).
"Dan apakah orang-orang di sekitar mereka sudah menjaga jarak satu meter? Sayangnya, menurut pengamatan mereka 60 persen menjawab belum, maka jaga jarak pesannya harus diperkuat," sambungnya.
Kiki mengatakan, dalam survei jejak pendapat, menunjukkan sebanyak 40 persen anak-anak masih keluar rumah untuk kepentingan lain yang tidak darurat.
Oleh karenanya, menurut dia, pesan larangan berpergian dan larangan berkumpul harus diperkuat.
"Kita juga bertanya apakah dalam tujuh hari terakhir, anak-anak ini keluar rumah untuk kepentingan lain selain membeli makanan, atau berobat, dan 40 persen menjawab iya, larangan berkumpul, larangan untuk tidak bepergian atau di rumah saja, pesan itu perlu diperkuat," ujarnya.
Sementara itu, Kiki mengatakan, Unicef juga melakukan survei lewat emoji untuk mengetahui perasaan anak-anak selama pandemi Covid-19.
"Sekitar 30 persen cukup baik feeling-nya, tapi 28 persen merasa tidak cukup baik, sedih, kemudian kalau perasaan mereka dengar kata Covid-19 seperti apa, 34 persen takut , 20 persen penuh harapan," ucapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil survei tersebut, Kiki mengatakan, informasi tersebut penting untuk merespons suara anak-anak dan memberikan intervensi yang baik.
Menurut Kiki, orang tua merupakan role model bagi anak-anaknya.
Oleh karenanya, orang tua diharapkan memberikan contoh mengenai aktivitas pencegahan Covid-19 seperti rajin mencuci tangan dan tidak memaksakan diri ke luar rumah.
"Karena anak-anak mencontoh, meniru orang dewasa lakukan, jadi cuci tangan pakai sabun, yang kita lakukan anak akan melihat itu atau ketika berpergian, pakai hand sanitizer, anak-anak akan melihat itu, atau terpaksa keluar rumah anak-anak akan mengikuti itu," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/11/12560341/unicef-menurut-anak-anak-physical-distancing-belum-dilakukan-dengan-baik