Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok di Balik Inovasi TNI AU Perbaiki Human Centrifuge hingga Boeing 737

Kompas.com - 21/02/2020, 15:43 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna merupakan sosok di balik keberhasilan TNI AU dalam memperbaiki puluhan unit peralatan yang selama ini rusak. Selama dua tahun terakhir, TNI AU berhasil memperbaiki 47 unit peralatan.

Peralatan yang paling akhir berhasil diperbaiki adalah Human Centrifuge. Instrumen ini digunakan untuk mengecek ketahanan tubuh pilot tempur menghadapi gaya gravitasi atau G-Force yang sebelumnya tak terpakai karena rusak pada 2007.

"Selama saya jadi kepala staf, sudah dua tahun lebih, sudah banyak sekali inovasi yang dilakukan, sudah ada 47 item yang tadinya tidak bisa diperbaiki," ujar Yuyu saat ditemui di gedung Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Antariksa (Lakespra) dr Saryanto, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Uji Coba Sukses, KSAU Dorong Percepatan Upgrade 9 Pesawat Tempur F-16

Sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Januari 2018, Yuyu cukup banyak memberikan perhatian terhadap peralatan TNI AU yang sebelumnya nyaris tidak bisa diperbaiki.

Inovasi dan perbaikan yang diinisasi Yuyu menyasar berbagai jenis peralatan. Mulai dari peralatan sederhana hingga peralatan yang bersifat kompleks.

Peralatan yang masuk kategori kompleks seperti pemeliharaan pesawat milik TNI AU jenis Boeing 737.

Baca juga: Cerita Mantan KSAU: Saat Pesawat Asing Abaikan Kedaulatan Udara RI karena Terbiasa

Sebelumnya, pemeliharaan Boeing 737 acap kali dilakukan di luar negeri dengan memakan biaya besar.

Namun, Yuyu berhasil memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri dan membuat pemeliharaan dilakukan secara mandiri.

Alhasil, langkah tersebut membuat TNI sukses menghemat biaya Rp 11 miliar dari satu kali pemeliharaan.

Baca juga: KSAU Ancam Cabut Mitra yang Bermasalah dalam Pengadaan Barang dan Jasa

Yuyu menyebut, pemeliharaan peralatan seacara mandiri merupakan salah satu cara untuk menghemat anggaran TNI AU.

"Sekarang sudah bisa sendiri. Dari situ kita bisa menghemat dari satu pesawat Rp 11 miliar, jadi seperti itulah untuk menghemat anggaran, tidak bisa terus bergantung ke luar (negeri)," terang Yuyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com