Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Proposal Trump, Indonesia Pastikan Tetap Bela Palestina

Kompas.com - 13/02/2020, 21:07 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, Indonesia masih berpegang teguh pada prinsipnya untuk tetap membela Palestina.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf setelah menerima laporan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).

Pertemuan tersebut terkait dengan proposal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump soal rencana perdamaian Palestina dan Israel berjudul Deal of The Century.

"Saya baru bertemu Menlu, beliau melaporkan kepada saya tentang Palestina. Prinsipnya, Indonesia tetap pada sikapnya dengan adanya proposal yang baru, tetap membela Palestina," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Presiden Palestina Sebut Rencana Perdamaian Trump Hanya Tawarkan Sepotong Keju Swiss

Ia mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan prinsip yang dianut oleh Indonesia.

Namun, yang menjadi masalah, kata dia, Indonesia tidak bisa sendirian dalam menghadapi proposal tersebut sehingga perlu mengajak negara lain untuk menentangnya.

"Itu yang jadi masalah sekarang. Negara lain seperti apa? Nah ini dalam proses perundingan di PBB," kata Ma'ruf.

Diberitakan, Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel yang disambut reaksi beragam dari seluruh dunia.

Dia mengumumkannya bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, dalam proposal yang disambut kecaman dari Ramallah.

"Bersama, kami bisa melakukannya. Fajar baru di Timur Tengah," ujar Trump ketika mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel itu.

Baca juga: Indonesia Prakarsai Pertemuan DK PBB dengan Presiden Palestina

Cetak biru dalam penyelesaian salah satu konflik terpanjang di dunia itu disusun berdasarkan arahan menantu sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner.

Dia mengatakan, tawaran itu adalah "kesempatan terakhir" bagi Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com