Salin Artikel

Soal Proposal Trump, Indonesia Pastikan Tetap Bela Palestina

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf setelah menerima laporan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).

Pertemuan tersebut terkait dengan proposal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump soal rencana perdamaian Palestina dan Israel berjudul Deal of The Century.

"Saya baru bertemu Menlu, beliau melaporkan kepada saya tentang Palestina. Prinsipnya, Indonesia tetap pada sikapnya dengan adanya proposal yang baru, tetap membela Palestina," ujar Ma'ruf.

Ia mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan prinsip yang dianut oleh Indonesia.

Namun, yang menjadi masalah, kata dia, Indonesia tidak bisa sendirian dalam menghadapi proposal tersebut sehingga perlu mengajak negara lain untuk menentangnya.

"Itu yang jadi masalah sekarang. Negara lain seperti apa? Nah ini dalam proses perundingan di PBB," kata Ma'ruf.

Diberitakan, Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel yang disambut reaksi beragam dari seluruh dunia.

Dia mengumumkannya bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, dalam proposal yang disambut kecaman dari Ramallah.

"Bersama, kami bisa melakukannya. Fajar baru di Timur Tengah," ujar Trump ketika mengumumkan rencana perdamaian Palestina dan Israel itu.

Cetak biru dalam penyelesaian salah satu konflik terpanjang di dunia itu disusun berdasarkan arahan menantu sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner.

Dia mengatakan, tawaran itu adalah "kesempatan terakhir" bagi Palestina.

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/13/21075751/soal-proposal-trump-indonesia-pastikan-tetap-bela-palestina

Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke