Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Muktamar, Arsul Sani Tak Menolak jika Diusung Jadi Caketum PPP

Kompas.com - 11/12/2019, 13:27 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, dirinya tidak bertekad untuk mengejar jabatan calon ketua umum saat pemilihan pada Muktamar PPP mendatang.

Namun, Arsul mengatakan, tidak akan menolak apabila mendapat dukungan untuk maju menjadi calon ketua umum PPP.

"Saya diajarkan dari kecil, jabatan itu enggak boleh dikejar-kejar, seperti angkot atau metro mini kejar setoran. Tapi kalau diberikan tanggung jawab, ya enggak boleh lari," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Jelang Muktamar, Wasekjen: Kandidat Calon Ketum PPP Mulai dari Plt Ketum hingga Wakil Ketua MPR

Arsul pun berkelakar bahwa dirinya merasa belum cocok untuk menjadi ketua umum PPP.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan, ia akan menunggu jadwal Muktamar terlebih dahulu ketimbang memutuskan maju atau tidak sebagai calon ketua umum.

"Enggaklah, enggak ada potongan saya jadi ketum PPP," ujar dia sambil tertawa.

Baca juga: Sekjen PPP: Kami Tegaskan, Pilkada 2020 PPP Tak Gunakan Mahar Politik

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, partainya akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 14-16 Desember 2019.

Salah satu agenda Mukernas adalah menentukan jadwal Muktamar terkait pemilihan ketua umum.

Baidowi mengatakan, saat ini sudah ada beberapa kandidat yang berpeluang maju sebagai calon ketua umum PPP, di antaranya Plt Ketua Umum PPP Soeharso Monoarfa, Wakil Ketua Umum PPP Mardiono, Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Ketua Fraksi PPP Amir Uskara, dan politisi senior PPP Akhmad Muqowam.

"Saat ini kan ada beberapa yang disebut, di antaranya Plt Ketum, Mardiono, Arsul Sani, Muqowam. Ada juga Ketua Fraksi PPP Amir Uskara waketum itu yang disebut punya peluang maju sebagai ketum PPP," ujar Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Soal Maju Jadi Caketum PPP, Arsul Sani: Tunggu Tanggal Mainnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com