JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengkritik sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap penanganan kasus Novel Baswedan.
Menurut Choirul, KPK tak banyak bertindak untuk menuntaskan kasus penyidik senior mereka tersebut.
"Kalau kepolisian sudah lumayan sebenarnya dengan membentuk tim (tim teknis) untuk kasus ini. (Sementara) KPK kan enggak. Enggak membentuk apa-apa," ujar Choirul di Kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).
Padahal, menurut dia, berdasarkan rekomendasi Komnas HAM, ada obstruction of justice atau penghalangan tindakan penyidikan terhadap kasus Novel.
Choirul mengingatkan bahwa Novel juga termasuk pegiat antikorupsi yang bekerja di bawah lembaga pemberantasan korupsi.
Dia menyayangkan lembaga pemberantasan korupsi yang menaungi Novel terkesan seperti jalan di tempat dalam menyikapi kasus ini.
"KPK enggak bergerak sampai detik ini. Sampai pimpinan dia mau berakhir," ucap dia.
Baca juga: Komnas HAM Akan Surati Jokowi, Tagih Kejelasan Kasus Novel Baswedan
Karena itu, Komnas HAM mencatat hal ini sebagai evaluasi penanganan kasus Novel.
Kepada KPK, Komnas HAM akan mengirimkan surat untuk mengetahui bagaimana obstruction of justice yang sebenarnya terjadi.
Sebagaimana diketahui, awal Desember 2019 menjadi tenggat waktu yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis untuk menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Ini merupakan perpanjangan tenggat waktu yang sebelumnya diberikan Jokowi kepada mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.
Target kepada Tito diberikan Jokowi selama tiga bulan sejak 19 Juli, setelah tim gabungan pencari fakta yang dibentuk Tito gagal mengungkap kasus tersebut.
Kendati demikian, kasus Novel belum juga menemukan titik terang hingga saat ini.
Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis bungkam saat ditanya soal perkembangan kasus Novel.
Ditemui wartawan usai menghadiri Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019), Idham Azis langsung buru-buru naik ke mobil golf bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.