Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Museum Nasional, Hasto Cerita Kisah Megawati Jadi Perawat Keramik Kuno

Kompas.com - 23/11/2019, 18:41 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menceritakan masa silam Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang pernah menjadi relawan perawat keramik kuno.

Hal itu diungkapkan Hasto ketika berkunjung ke Musem Nasional, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Hasto mengatakan, saat masih muda, Megawati pernah menjadi relawan di Museum Nasional.

Salah satu tugasnya adalah merawat keramik bersejarah. Kerelaan Megawati menjadi relawan perawat keramik karena kecintaannya terhadap bukti arkeologis peradaban Indonesia.

Baca juga: Jokowi Angkat Stafus dari Kalangan Disabilitas, Hasto: Terobosan bagi Kemajuan Bangsa

"Ketika Ibu Megawati menjadi relawan di museum ini, khusus merawat keramik dan ibu bercerita bahwa inilah akar sejarah peradaban kita," ujar Hasto di Museum Nasiona, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

"Begitu banyak bukti-bukti arkeologis yang menunjukkan kejayaan bangsa ini pada abad tujuh, delapan hingga 14, sebelum kolonialisme datang dan kemudian merusak seluruh tatanan kebudayaan kita," katanya.

Dalam akar sejarah dan budaya itu juga, kata Hasto, yang menjadikan PDI-P komitmen terhadap haluan negara.

Hasto mengatakan rekam jejak negara selalu menjadi acuan utama agar Indonesia kembali jaya seperti masa lalu.

Baca juga: Hasto Sebut Ahok Tak Perlu Keluar dari PDI-P jika Pimpin BUMNto

Ia mengatakan, sejarah Indonesia diwarnai dengan sebuah kemajuan yang luar biasa.

Hal itu terlihat ketika pada abad ketujuh sejumlah kerajaan sudah memiliki teknologi peradaban.

"Inilah ke-Indonesiaan kita yang seharusnya kita bangga. Sebagai bangsa besar dan bersama Pak Jokowi kami meyakini kita bisa mencapai kejayaan Indonesia Raya," tegas Hasto.

Selain merefleksikan masa lalu Megawati, kunjungan Hasto ke Museum Nasional dalam rangka melihat kembali akar peradaban bangsa.

Mulai dari menakar puluhan prasasti hingga arca yang dianggapnya sudah melampui pada zamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com