Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bantah 3 WNI yang Ditangkap Polisi Malaysia Terkait Terorisme

Kompas.com - 22/11/2019, 18:22 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri membantah bahwa tiga warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan Polis Diraja Malaysia (PDRM) berkaitan dengan jaringan terorisme.

"Jadi, tidak benar yang bersangkutan termasuk jaringan terorisme," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono saat dijumpai di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Kepastian itu didapat setelah Polri berkoordinasi dengan PDRM.

Baca juga: Tiga Suporter Ditangkap Polisi Malaysia, Keluarga Harap Pemerintah Gerak Cepat

Sejauh ini, lanjut Argo, Polri menerima informasi bahwa ketiga WNI itu ditangkap ketika memasuki Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).

Tepatnya, menjelang pertandingan kelima Group G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, antara Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia.

Saat suporter mengantre masuk ke dalam stadion, petugas melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Baca juga: Umar Patek: Kelompok Teroris Harusnya Menghentikan Aksi Terornya

Terhadap ketiga WNI itu, petugas kemudian memeriksa telepon genggam mereka masing-masing.

Kemudian, salah satu di antara ketiga WNI itu terpantau menghapus akun Facebook-nya.

"Artinya menghapus (akun) Facebook itu sebelum dilakukan pemeriksaan," tutur Argo.

Namun, Argo tak menyebutkan siapa di antaranya ketiga WNI yang menghapus akun Facebook-nya itu.

Baca juga: Polri Benarkan Ada WNI Terluka akibat Senjata Tajam di Malaysia

Hal ini membuat petugas curiga dan menahan mereka. Argo memastikan, Polri terus berkoordinasi dengan liaison officer di Malaysia untuk perkembangan kasus ini.

Diberitakan, Tiga orang WNI ditahan Polis Diraja Malaysia (PDRM) terkait dugaan kasus teror bom di media sosial.

Ketiganya ditangkap saat memasuki Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019), jelang pertandingan kelima Group G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, antara Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia.

"Mereka ditangkap di pintu pemeriksaan," ujar Ketua Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) Luki Ardianto sebagaimana dilansir Antaranews, Jumat (22/11/2019).

Baca juga: Ditangkap Polisi Malaysia Soal Teror Bom, Suporter Indonesia Ini Sempat Minta Doa ke Istri

Ketiganya bernama Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo dan Rifki Chorudin. Mereka bukan anggota aliansi suporter dan berasal dari Bali.

Menurut informasi, lanjut Luki, PSSI sudah meminta bantuan ke KBRI untuk memberikan pendampingan hukum.

"Info dari PSSI, mereka sudah meminta bantuan ke KBRI dan menyerahkan urusan yang masih ditahan di KBRI," ujar dia. 

 

Kompas TV Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi Komisaris Utama PT Pertamina. Ahok akan menggantikan Tanri Abeng. Hal itu ditegaskan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (22/11/19). “Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut Pertamina dan akan didampingi Pak Wamen Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama.” Ujar Erick Thohir. Saat ini, Budi Gunadi menjabat Wakil Menteri BUMN. Sementara itu, posisi Direktur Keuangan Pertamina diisi Emma Sri Martini yang saat ini menjabat sebagai Dirut Telkomsel #Ahok #AhokBosPertamina #AhokPertamina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com