Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Caketum Golkar, Bamsoet Ungkap Kesepakatan yang Dilanggar Airlangga

Kompas.com - 22/11/2019, 18:06 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, dirinya dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pernah membuat komitmen yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan.

Namun, dalam perjalanannya, komitmen itu tidak dijalankan oleh Airlangga.

Hal inilah yang mendasari Bambang pada akhirnya maju mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar.

"Perlu saya jelaskan di sini bahwa komitmen kami berdua dengan Pak Airlangga adalah komitmen semacam gentlemen agreement," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"Jadi kalau kemudian pada akhirnya hari ini saya menyatakan maju (sebagai calon ketua umum) itu karena ada komitmen yang tidak ditunjukkan atau tidak dipenuhi," tuturnya.

Baca juga: Tawa Bamsoet Saat Disebut sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar...

Bambang mengatakan, kesepakatan itu dibuat sebelum dirinya ditunjuk sebagai Ketua MPR yang dicalonkan Partai Golkar.

Saat itu, Bambang bersedia mewakili Golkar maju sebagai pimpinan MPR dengan sejumlah syarat.

Persyaratan itu seperti, rekonsiliasi antara pendukung Bambang dan Airlangga Hartarto.

Bambang meminta pendukungnya dipulihkan ke posisi semula, dengan ditempatkan di kursi alat kelengkapan dewan (AKD) DPR serta kepengurusan Partai Golkar.

"Yang terpenting adalah dalam susunan alat kelengkapan dewan, dan pemecatan-pemecatan yang dilakukan di daerah selama proses saya maju dan mereka mendukung saya," ujar Bambang.

Baca juga: Ace: Ketum Golkar yang Tugasi Jadi Ketua MPR Saja Dikhianati Bambang, apalagi Akar Rumput

Syarat tersebut, lanjut Bambang, disetujui oleh Airlangga. Keduanya lantas berjabat tangan tanda persetujuan.

Bambang pun lantas menyatakan diri untuk cooling down.

Akan tetapi, komitmen itu tak direalisasikan. Tak ada rekonsiliasi antara pendukung Bambang dan Airlangga, dan tak ada pemulihan posisi para pendukung Bambang di DPR maupun struktur organisasi partai.

Bahkan, menurut Bambang, para tenaga ahli (TA) anggota DPR yang mendukung Bambang pun dicopot dari jabatan mereka.

"Jangankan bicara soal pimpinan komisi yang diturunkan gara-gara mendukung saya kemudian dikembalikkan, jangankan juga posisi pendukung saya yang sudah di komisi tertentu lalu kemudian digeser ke komisi yang sebetulnya bukan bidangnya atau tidak diminati oleh yang bersangkutan," ujar Bambang.

Baca juga: Bambang Soesatyo Deklarasikan Diri Jadi Calon Ketua Umum Golkar

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com