BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi bersiap mengantisipasi banjir pada musim penghujan nanti.
Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Yudianto menyatakan, pengerukan drainase jadi salah satu pekerjaan utama yang kini terus digalakkan.
"Ada beberapa kegiatan yang sudah dan terus dilakukan. Pertama, kegiatan normalisasi. Kedua, perbaikan sistem drainase. Lalu perbaikan turap-turap kali yang longsor," ujar Yudianto melalui telepon, Jumat (9/11/2019).
Baca juga: Pemkot Jakpus: Sudah Siap, Tidak Akan Banjir
Yudianto mengklaim, pekerjaan ini sebetulnya reguler dilakukan, tetapi digencarkan akhir-akhir ini di titik-titik berpotensi banjir.
Di Rawalumbu, misalnya, dua alat berat kini tengah dikerahkan guna memperdalam aliran kali yang langganan luber tiap hujan deras.
"Alat berat kita lagi di Jembatan 7 sampai Jembatan 9 Rawalumbu. Minggu kemarin di Kalibaru. Terus, mobile ke Bintara, Wisma Asri, Teluk Pucung," kata dia, Jumat (8/11/2019).
"Percepatan itu sudah kami lakukan, tidak hanya menghadapi musim hujan saja, kita selalu melakukan pembersihan dan pengerukan sedimen-sedimen yang ada. Bahkan kami dibantu pemadam kebakaran untuk menyelam dan membongkar hambatan di saluran air," Yudianto menjelaskan.
Baca juga: Jelang Musim Hujan, Titik Banjir di Bekasi Diklaim Berkurang
Ia juga menyampaikan bahwa titik banjir di Kota Bekasi menurun jelang musim penghujan tahun ini dari 49 jadi 36 titik. Beberapa titik banjir pun diklaim tak akan setinggi tahun lalu genangannya.
"Misalnya ada satu perumahan luasnya satu hektar, hampir 1.000-2.000 meter persegi banjir sudah mulai hilang, cuma masih ada. Atau ketinggian air, kalau tadinya ketinggian air 100 cm sekarang sudah mulai berkurang menjadi 30 cm," tutut Yudianto.
Ia memprediksi, jika turun hujan deras, beberapa perumahan hanya akan mengalami genangan lebih kurang 1 jam, bukan banjir, selama air tertunda masuk ke saluran drainase yang kini disebut lebih lancar mengalirkan air.