JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Bondan Tiara Sofyan mengungkapkan, sekitar 40 persen dari anggaran pertahanan habis untuk gaji pegawai kementerian dan prajurit TNI.
"Jadi kira-kira anggaran pertahanan itu dari total yang disebutkan sekitar 40 persen itu untuk gaji ya. Jadi biaya, betul karena memang seperti itu," ujar Bondan dalam sebuah diskusi di Galeri Foto Antara, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
"Kami alokasikan 40 persen itu adalah gaji yah, karena kan total kita 450.000 PNS," sambungnya.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Prabowo Jangan Banyak Impor di Bidang Pertahanan
Diketahui, anggaran pertahanan pada APBN 2020 sebesar 127,4 triliun.
Menurutnya, di tahun yang sedang berjalan ini beban anggaran untuk gaji pegawai sekitar 30 persen.
Namun, karena ada kenaikan tunjangan kinerja sebesar 2 kali lipat maka anggaran untuk gaji pegawai naik menjadi 40 persen tahun depan.
Sisanya yaitu untuk belanja barang dan belanja modal yang besarnya masing-masing 30 persen.
Baca juga: Menhan Prabowo Tekankan Pentingnya Pengembangan SDM Pertahanan
Belanja barang biasanya diperuntukkan bagi biaya perawatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) sedangkan belanja modal dipergunakan untuk membeli alutsista baru.
Bondan menambahkan, dari total anggaran untuk belanja modal, 31,5 persennya untuk industri pertahanan dalam negeri.
"Jadi ya artinya sekitar sepertiga dari itu ya yang digunakan untuk belanja modal. Jadi belanja modal itu kan membeli baik dari dalam maupun luar negeri," lanjut dia.