Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Sindir Bank yang Belum Turunkan Suku Bunga Kredit

Kompas.com - 06/11/2019, 12:30 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyindir bank yang hingga kini belum menurunkan bunga kredit. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Ia meminta perbankan segera menurunkan bunga kredit menyusul suku bunga Bank Indonesia (BI) yang sudah diturunkan sebesar 100 basis poin (bps) menjadi lima persen.

"Saya mengajak memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit," kata Jokowi.

Baca juga: Suku Bunga Terus Turun, Reksa Dana Terproteksi Bisa Menjadi Pilihan Investasi

Ia membandingkan dengan negara lain yang bunga kreditnya sudah lebih kompetitif. Jokowi pun menunggu perbankan segera menurunkan bunga kredit.

"Negara lain sudah 'turun-turun-turun'. Kita BI Rate sudah turun, banknya belum. Ini saya tunggu," ucap dia.

Jokowi menegaskan bahwa penurunan suku bunga kredit ini sangat penting, khususnya keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah yang membutuhkan akses permodalan.

"Kawal mereka yang mikro dan kecil-kecil ini. Gede banget jumlahnya, data saya, ada 60 juta (UMKM)," kata dia.

Direktur Bank Danamon Rita Mirasari menilai, peluang penurunan bunga kredit di bank masih belum bisa ditentukan. Sebab, menurutnya, pihaknya masih perlu melihat aspek perekonomian secara global.

"Selama ini kami masih melihat kondisi pasar di luar. Kami melihatnya masih terkait eksternal," ujarnya ditemui di Mandiri Club, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Baca juga: Suku Bunga Terus Turun, Bagaimana Prospek Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin berpendapat, penurunan suku bunga harus ditelaah lagi secara internal.

Misalnya, pada segmen perbankan terhadap rasio pertumbuhan kredit (loan to deposit ratio).

"Kami lihat juga mengenai funding development di banking industry. Kalau funding-nya masih tight, kami lihat lagi segmen mana saja yang masih bisa kami turunkan. Jadi masing-masing segmen itu memiliki profitability dynamics berbeda," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com