Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Golkar Sebut Caketum Tak Hanya Airlangga dan Bamsoet

Kompas.com - 05/11/2019, 15:32 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan, kemungkinan bursa calon ketua umum Partai Golkar tidak hanya diisi Ketua Umum Partai Golkar yang juga petahana Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo.

Menurut Lodewijk, kemungkinan politisi senior Partai Golkar seperti Indra Bambang Utoyo dan Ridwan Hisjam akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar.

"Pasti ada. Karena ada Pak Indra Bambang Utoyo, Pak Ridwan Hasjim, dan Pak bamsoet, itu nanti kami buka. Kita belum tahu, berapa orang yang pengin maju, kita tunggu saja saat sudah terbentuk panitia," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Adapun, terkait Bambang Soesatyo yang akan maju menjadi calon ketum Partai Golkar, Lodewijk mengatakan, hal itu adalah hak politik Bambang Soesatyo.

Baca juga: Saling Klaim Kubu Airlangga dan Bamsoet soal Dukungan Pimpin Golkar

Akan tetapi, Lodewijk menuturkan, selaku pendukung Airlangga ia siap membantu Airlangga dalam kontestasi pemilihan caketum.

"Saya pikir itu hak beliau ya, untuk masuk karena ini cerita politik ya. Ya kami siap saja ya," ujarnya.

Lodewijk pun tak ingin menilai apakah etis atau tidak jika Bambang maju menjadi caketum, setelah sebelumnya ditunjuk menjadi Ketua MPR mewakili Partai Golkar.

"Kalau secara etika biarlah, tanyakan ke Pak bambang. Etika orang kan beda-beda ya," ucapnya.

Baca juga: Polemik Bambang Soesatyo Jadi Caketum Golkar dan Peringatan Tak Ingkar Janji

Lebih lanjut, Lodewijk mengatakan, dukungan untuk Airlangga sedang berproses. Airlanga berupaya mendapatkan lebih dari 500 DPD di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

"Ya sebenarnya kan munas ini kan gampang bagaimana proses mempengaruhi 514 pimpinan, DPD kabupaten/kota, kemudian 34 pimpinan DPD provinsi dan ormas-ormas yang ada di partai golkar ada 10," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, dirinya akan mempertimbangkan untuk maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas).

Namun, Bambang mengatakan, dia akan menyampaikan sikapnya setelah jadwal rapat pleno dan Munas diterimanya.

 

Baca juga: Ingin Kembalikan Citra Golkar, MKGR Jabar Dukung Bamsoet dalam Munas

Ia mengaku, belum menerima undangan rapat pleno Partai Golkar yang rencananya akan digelar Selasa (5/11/2019).

"Saya akan bersikap. Saya akan mempertimbangkan dan akan menjawab kalau sudah ada kepastian munasnya kapan, plenonya kapan. Sampai saat ini kami semua belum menerima undangan pleno, apalagi jadwal munas," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Bambang mengakui, dorongan dari kader-kader partai di daerah untuk maju menjadi caketum cukup banyak. Namun, mantan Ketua DPR itu mengatakan, belum memberikan respons.

"Jadi benar bahwa dukungan daerah kepada saya cukup besar. Cuma saya belum meresponsnya, dan saya akan mempertimbangkannya manakala nanti jadwal munasnya sudah ada dan jelas," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com