Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Sebut Kapolri Baru Akan Disambut Tugas Berat

Kompas.com - 31/10/2019, 18:27 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR RI resmi menetapkan Komjen (Pol) Idham Azis sebagai Kepala Polri terpilih melalui rapat paripurna, Kamis (31/10/2019) sore.

Usai penetapan, Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut, Idham bakal disambut sejumlah tantangan.

"Tugas berat menghadang Kapolri baru," kata Puan melalui keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Ditetapkan sebagai Kapolri, Idham Azis: Ini Mukjizat Allah

Tantangan itu, mulai dari pengamanan Pilkada serentak 2020, pencegahan radikalisme, penegakan hukum dan pencegahan aksi terorisme, hingga pencegahan kejahatan siber dan kejahatan transnasional.

Puan optimis Idham dapat mengatasi tantangan-tantangan itu.

Secara khusus, Puan berharap Idham bisa memberi perhatian khusus pada kejahatan narkoba yang makin masif dan banyak terjadi di kalangan generasi muda.

Puan juga berpesan supaya Idham menggelar konsolidasi internal kepolisian segera setelah dilantik oleh Presiden.

Baca juga: Antam Novambar: Pemberantasan Korupsi Program Prioritas Idham Azis

Setelahnya, Idham diharapkan dapat berkoordinasi dengan penegak hukum lain.

"Agar tidak terjadi miskomunikasi yang membuat rakyat bingung," ujar Puan.

Lebih lanjut, Puan berharap Polri terus meningkatkan kemampuan mereka sesuai perkembangan zaman.

"Dan tentu saja harus dekat dengan warga sebagai pengayom masyarakat," kata dia.

Diberitakan, DPR RI menggelar rapat paripurna untuk menetapkan Komjen Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian RI, Kamis sore.

Penetapan Idham sebagai Kapolri dilakukan setelah Komisi III DPR menggelar serangkaian uji kelayakan dan kepatutan terhadap Idham, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Sah, Idham Azis Ditetapkan sebagai Kapolri dalam Sidang Paripurna DPR

Dalam rapat paripurna, Puan Maharani sebagai pimpinan menanyakan persetujuan laporan Komisi III kepada anggota dewan yang hadir.

"Apakah laporan Komisi III DPR RI terhadap uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri tersebut dapat disetujui?" tanya Puan.

"Setuju," jawab seluruh anggota dewan yang hadir.

Puan pun mengetuk palu tanda resminya penetapan Idham sebagai Kapolri terpilih. 

 

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalahkan sistem e-budgeting yang ada sekarang terkait komponen APBD 2020 yang bukan sebenarnya. Mendadak viral isi pengajuan anggaran untuk alat tulis malah membengkak drastis, termasuk diantaranya harga lem aibon hingga Rp 82,8 miliar. Anies menyalahkan karena sistemnya masih manual, dan dicek manual. Kemudian hal ini ditanggapi Artis Tompi di akun twitternya. Ia menyampaikan ingin mengajak Anies berhitung, hingga cek harga pasar. Cuitan ini pun ditanggapi rekan artis Panji Pragiwaksono, yang mengajak Anies untuk menjawab tantangan Tompi di akun Youtubenya. #aniesbaswedan #apbdbengkak #aibon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com