Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Kalla yang Sebentar Lagi Pensiun...

Kompas.com - 10/10/2019, 10:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bakal memasuki masa pensiun pada 20 Oktober, bertepatan dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Banyak pihak bertanya-tanya, apa yang akan dilakukan Kalla semasa tak lagi menjadi orang nomor dua di Republik.

Kalla jauh-jauh hari telah menjawab pertanyaaan tersebut. Saat itu, Kalla menyampaikannya dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV, Rabu (19/12/2018) malam.

Baca juga: Kalla Minta Pemda Ubah Pengelolaan Drainase, Tak Lagi Buang Limbah ke Laut

Ia mengungkapkan bakal menjalani aktivitas yang sama seperti seusai mendampingi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode 2004-2009.

"Seperti waktu saya berhenti tahun 2009. Selama lima tahun, saya aktif di masalah sosial, pendidikan, keagamaan, urus masjid, urus palang merah, pendidikan, diundang ceramah kemana-mana," kata Kalla dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV, Rabu (19/12/2018) malam.

Selain aktif sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Kalla juga ingin berkegiatan di sejumlah organisasi sosial baik di dalam maupun luar negeri.

Selain itu, lanjut Kalla, saat pensiun nanti dirinya bakal menjadi pembicara di forum-forum di luar negeri.

Baca juga: Wapres Kalla: Beli Pulsa dan Rokok Banyak, tetapi BPJS Naik Mengeluh

Menurut dia, banyak organisasi dan pemerintah di luar negeri yang memintanya menjadi pembicara dalam urusan perdamaian lantaran ia kerap menjadi juru damai di beberapa wilayah konflik, salah satunya di Aceh.

Ia pun mengatakan, saat pensiun nanti usianya sudah 77 tahun. Menurut dia usia tersebut merupakan masa-masa yang tepat untuk pensiun sebagai Wapres.

Kalla kembali menyampaikan rencananya menjalani masa pensiun saat membuka Gaikindo International Auto Show 2019 di International Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2019).

Kalla mengaku gembira karena sebentar lagi akan melepas jabatannya sebagai wakil presiden. Itu artinya, Kalla juga akan kembali memantau bisnisnya di bidang otomotif. Ia memang besar di dunia otomotif sejak 50 tahun lalu.

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla saat berbicara di Sidang Umum PBB, di New York, Jumat (27/9/2019).AFP / TIMOTHY A CLARY Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla saat berbicara di Sidang Umum PBB, di New York, Jumat (27/9/2019).
"Saya gembira tiga bulan lagi saya sudah akan meletakkan jabatan, berarti kembali ke dunia yang lama termasuk mengamati industri kendaraan," kata Kalla saat itu.

Baca juga: Wapres Kalla: Kenapa Demonstrasi Jadi Besar? Karena Media...

Belakangan, Kalla merasa bosan menjawab pertanyaan ihwal rencana di masa pensiunnya. Menteri Perdagangan dan Perindustrian di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mengungkapkan, hampir semua media selalu menanyakan hal itu kepadanya, padahal sudah sering dia sampaikan.

"Sudah sering saya katakan, ingin urus sosial, urus pendidikan, urus keagamaan, kemudian mau meninjau keadaan bisnis, kemudian nikmati hidup dengan keluarga dengan cucu," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Meski akan pensiun, sosok Kalla diyakini tak akan meredup di kancah perpolitikan nasional. Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting Sirojuddin Abbas menilai Kalla memiliki tiga peran penting yang jarang dimiliki politisi Indonesia pada umumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com