Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Tak Ada Permintaan Jokowi Percepat Pelantikan

Kompas.com - 02/10/2019, 19:13 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, Presiden Jokowi tidak pernah meminta pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 dimajukan sehari menjadi 19 Oktober.

"Tentunya Presiden memahami tentang ketatanegaraan. (Yang) menyampaikan kan bukan dari Istana. Sehingga (permintaan) itu tidak ada," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/9/2019).

Pramono memastikan, pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin tetap mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu, Minggu 20 Oktober 2019.

Baca juga: KPU Sebut Tak Ada Permintaan Jokowi Majukan Pelantikan Presiden

Diketahui, sejak tahun 2004, pelantikan presiden-wapres pun dilakukan pada 20 Oktober.

"Tetap pelantikan sesuai jadwal yang sudah diputuskan oleh KPU karena periodisasi itu sudah fix lima tahunan. Enggak boleh maju sehari, enggak boleh mundur sehari," ujar Pramono.

"Jadi, (pelantikan Presiden dan Wakil Presiden) akan berlangsung 20 Oktober, sesuai jadwal KPU," lanjut dia.

KPU juga sebelumnya sudah menyatakan bahwa pelantikan Jokowi-Ma'ruf tetap tanggal 20 Oktober. KPU juga memastikan tak ada permintaan dari Jokowi untuk memanjakan pelantikan.

Isu mengenai pelantikan kepala negara dipercepat sebelumnya disampaikan oleh relawan Pro Jokowi (Projo).

Ketua Umum relawan Projo Budi Arie Setiadi sebelumnya sempat menyebut Presiden meminta pelantikan dipercepat sehari sehingga jatuh pada Sabtu 19 Oktober. Namun Budi belakangan mengklarifikasi pernyataannya.

Baca juga: TNI Kerahkan 6.000 Personel Jaga Pelantikan Anggota DPR/MPR, 8.500 untuk Pelantikan Presiden-Wapres

Budi mengatakan, usul untuk mempercepat pelantikan dari 20 Oktober menjadi 19 Oktober itu justru datang dari Projo.

Usul itu disampaikan saat Projo dan sejumlah pimpinan organisasi relawan bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

"Kami mengusulkan kepada Presiden Jokowi pelantikan 19 Oktober 2019. Beliau senyum- senyum saja. Kita semua memahami bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang taat aturan dan konstitusi. Kami berharap dan yakin KPU cukup bijak dalam hal ini," kata Budi Arie dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2019). 

 

Kompas TV Meski keduanya bernaung dalam satu koalisi pendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin, namun mereka terlihat tak saling bertegur sapa dan bersalaman saat bertemu dalan pelantikan anggota DPR dan DPD yang baru kemarin (01/10).<br /> <br /> Saat berjalan di wilayah VIP di dalam Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Mega terlihat bersalaman dan bertegur sapa dengan sejumlah tokoh.<br /> <br /> Awalnya Megawati tersenyum dan menyapa Politisi Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono kemudian beralih menyambut uluran tangan Politikus Partai Golkar, Rizal Malarangeng.<br /> <br /> Namun saat berpapasan dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh yang berada di sebelah Politisi Andi Malarangeng, Megawati terlihat menoleh ke arah lain dan berjalan melewati Surya Paloh.<br /> <br /> Megawati lalu bersalaman dengan Wakil Presiden Terpilih KH. Maruf Amin dan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa yang berada di sebelah Surya Paloh. #MegawatiSoekarnoputri #SuryaPaloh #MegawatiSuryaPaloh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com