Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Athari Gauthi, dari Sumbar Lolos ke Senayan Tanpa Politik Uang

Kompas.com - 29/08/2019, 12:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Terpilih dari Fraksi Partai PAN Athari Gauthi Ardi berhasil lolos ke Senayan setelah bertarung di pemilihan umum (pemilu) 2019 lalu.

Dalam sebuah diskusi bertajuk 'Anggota DPR Baru yang Muda: Apa yang Bisa diperbuat?' yang digelar CSIS di Kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarts Pusat, Kamis (28/8/2019), Athari menyebutkan bahwa dirinya tidak melakukan politik uang tetapi tetap bisa terpilih.

Hal tersebut disampaikannya sebagai motivasi bagi para generasi muda untuk tidak takut saat ingin mengabdikan diri pada negara.

"Logistik penting, saya tidak mau politik uang, tidak perlu takut. Generasi muda sekarang merasa yang penting elektabilitas, sama uang siram-siram di air (bagikan uang ke warga). Tidak perlu seperti itu. Saya tidak pernah main siram-siram," cerita dia.

Baca juga: Anggota DPR Terpilih di Jember, Berangkat Pelantikan Naik Ojek Online

Athari yang merupakan putri sulung dari mantan anggota DPR RI tiga periode Epyardi Asda ini mengatakan, saat itu dirinya ditempatkan oleh partai pengusungnya untuk di nomor 1 untuk generasi muda partai tersebut.

Lawan-lawan yang dihadapinya pun tak sembarang, antara lain seorang anggota DPR incumbent dan seorang mantan bupati.

"Itu berat sekali apalagi Sumatera Barat yang namanya perempuan itu selalu dipandang, bisa apa sih? Dapur, sumur, kasur. Saya patahkan semua. Kebanyakan yang ngomong siram-siram air. Kita tidak perlu uang-uang, tidak ada itu semua," kata dia.

Baca juga: Anggota DPR Terpilih Diharapkan Punya Nyali Perjuangkan Kebenaran

Namun ia memastikan, bukan berarti bahwa dirinya tidak mengeluarkan uang saat berkampanye. Pembiayaan logistik seperti atribut, termasuk uang makan timnya juga dikeluarkannya.

Athari yang dapil-nya berasal dari Sumatera Barat ini menekankan, agar bisa terpilih, generasi muda perlu turun ke masyarakat.

Sebab, kata dia, masyarakat tidak perlu program-program apapun tetapi mereka hanya perlu bertemu dengan anggota DPR-nya.

Baca juga: Anggota DPR-DPD Terpilih Ikuti Orientasi dan Pemantapan dari Lemhanas

"Masyarakat pintar kok. Politik uang bagi generasi muda jangan takut. Banyak kok caranya. Turun aja ke lapangan terutama ke daerah. Politik uang tidak ada. Saya tahu diri, saya generasi muda, punya wawasan dan gagasannya. Gak perlu takut isi tas orang karena politik uang nonsense," kata dia.

"Tidak perlu main-main uang, yang penting keluarkan tenaga kita niat lurus Insya Allah masyarakat mengerti," pungkas dia.

Athari sendiri sebelum terpilih menjadi anggota dewan mengaku turut turun ke lapangan selama 7 bulan sebelum pemilihan dimulai.

Dari hal tersebut, ia menemukan bahwa banyak anggota DPR yang justru tak menemui mereka untuk menyerap aspirasinya.

Kompas TV Dari cukup banyaknya jawaban responden yang menilai citra baik artinya publik masih menaruh harapan kepada muka-muka baru anggota DPR untuk bisa merubah citra buruk DPR. Lalu mampukah para wakil rakyat ini melepaskan diri dari jeratan stigma masa lalu? Produktivitas anggota DPR periode 2014-2019 disangsikan publik. Bahkan publik lebih ingat praktik korupsi yang berkali-kali dilakukan wakil rakyat. Apa yang harus dilakukan agar DPR periode 2019-2024 bisa lebih produktif dan terhindar dari godaan praktik korupsi? #DPR #WajahBaruDPR #KinerjaDPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com