Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLBHI Minta Polri Transparan Ungkap Dugaan Diskriminasi terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya

Kompas.com - 22/08/2019, 16:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan 16 LBH se-Indonesia meminta aparat penegak hukum untuk transparan dalam mengungkapkan kasus dugaan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya yang berujung pada aksi demonstrasi di Papua dan Papua Barat.

"Polri diharapkan tidak mengaburkan fakta yang terjadi, siapa korban dan pelaku di balik kasus dugaan diskriminasi di Papua," ujar Arif Maulana, perwakilan LBH Jakarta, dalam konferensi pers di kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).

YLBHI, lanjutnya, meminta Polri mengungkap kebenaran kasus tersebut secara gamblang.

Baca juga: LBH Papua Sebut Demo di Papua dan Papua Barat Bagai Fenomena Gunung Es

Penegakkan hukum yang dilakukan secara tepat dianggap akan sejalan dengan pengungkapan kebenarannya.

Arif juga mengharapkan tidak ada impunitas terhadap pelaku yang diduga melakukan diskriminasi bernada rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

"Jika tidak ada pengungkapan fakta hukum, maka akibatnya ada impunitas terhadap pelaku. Jika ada impunitas, maka kasus ini bisa saja terulang kembali dan tidak ada keadilan bagi masyarakat Papua," paparnya kemudian.

Baca juga: Cukup Sudah, Hentikan Kekerasan di Papua

Seperti diberitakan, aksi solidaritas Papua muncul di berbagai kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, seperti yang terjadi di Manokwari, Jayapura dan Sorong, Senin (19/8/2019).

Aksi unjuk rasa ini merupakan dampak dari perlakuan diskriminatif dan tidak adil yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, dalam beberapa waktu terakhir.

Kompas TV Sebanyak lima puluh persen narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sorong sudah menyerahkan diri. Mayoritas napi yang kembali ke Lapas diantar oleh keluarganya. Pasca-kebakaran lapas kelas 2B, Sorong, Papua Barat sebanyak 50 persen dari 289 napi yang kabur telah menyerahkan diri. Kalapas kelas IIB Sorong mengatakan hingga kini belum dapat mendata jumlah keseluruhan napi yang sudah kembali karena sebagian napi lainnya juga ditangkap langsung oleh pihak lapas. Sementara itu pihak keamanan masih berjaga dan mulai memperbaiki kerusakan Lapas. #LapasSorong #Sorong #LapasTerbakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com