JAKARTA, KOMPAS.com – Wacana yang dilontarkan Presiden terpilih 2019-2024 Joko Widodo mengenai orang-orang muda yang akan mengisi kabinet baru, menuai beragam reaksi.
Banyak yang memercayai sosok-sosok menteri yang datang dari kalangan muda akan membawa energi segar dan memunculkan gebrakan-gebrakan baru dalam pemerintahan.
Namun, Peneliti di Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai, hal itu tidak cukup untuk menjadi modal menjadi seorang menteri.
“Iya kalau (alasan) kesegaran ide, enggak cukup menurut saya, (butuh) pengalaman,” ujar Arya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/8/2019) siang.
Baca juga: Soal Menteri Muda, Grace Natalie Sebut PSI Banyak Stok
Menurut dia, tak masalah ketika seseorang dari kalangan muda menjadi menteri kabinet.
Namun sosok itu harus mempunyai kapabilitas yang memadai dalam berbagai aspek, tidak hanya ide segar.
“(Kalau hanya mengandalkan) Kesegaran ide, ya anak-anak muda tinggal dijadikan staf-staf ahli saja, idenya bisa diserap kan,” kata Arya.
Menjadi menteri tidak hanya menyalurkan ide, tetapi menyusun ide tersebut menjadi sebuah kebijakan dan mengeksekusinya langsung hingga berdampak kebaikan bagi masyarakat.
“Ini kan eksekutor, bagaimana dia mengeksekusi ide-ide itu. Jadi enggak cukup dia (hanya) punya ide, semua orang bisa punya ide. Tapi kemampuan leadership-nya (lebih penting),” ujar dia.
Baca juga: Menteri Muda di Kabinet Dinilai Akan Berani Lakukan Terobosan
Oleh karena itu, lanjut Arya, selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki, kaum muda yang akan duduk menjadi seorang menteri juga dituntut memiliki kemampuan kepemimpinan yang matang.
Arya menyebutkan, sosok menteri muda ini bisa menempati sejumlah pos kementerian, salah satunya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Menurut saya bukan dilihat posnya, terserah posnya di mana. Yang penting dia mampu enggak? Dia kapabel enggak? Dia punya pengalaman enggak. Soal leadership-nya yang penting,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.