Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Terjunkan 7.500 Personel Amankan Pidato Jokowi di Gedung DPR/MPR

Kompas.com - 15/08/2019, 17:40 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 7.500 personel Polri diturunkan untuk pengamanan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (16/8/2019) besok.

Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono mengatakan, personel yang disiapkan berasal dari berbagai satuan.

"(Kami menyiapkan) 7.500 personel. Kami siapkan sudah kesatuan gabungan Brimob, Sabhara dan Lalu Lintas," kata Gatot usai menghadiri Simposium Demokrasi Indonesia di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Pidato Kenegaraan Jokowi Diprediksi Tekankan Investasi, Minim Isu Hak Rakyat

Gatot mengatakan, jumlah personel itu sebagian besar berasal dari Polda Metro Jaya. Selebihnya berasal dari kepolisian daerah lainnya.

Dalam proses pengamanan, para personel juga akan dilengkapi dengan sejumlah alat taktis seperti mobil komando pengurai massa dan baraccuda.

"Itu sudah protap pengamanan ya. Biasanya kalau ada Presiden itu, kami lapor protap ke panwas kita, ada Polri dan teman-teman TNI juga ada, Pemda juga," papar dia.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI 2019, Jumat besok.

Baca juga: Jokowi Diminta Lebih Perhatikan Isu Perempuan dalam Pidato Kenegaraan Besok

Setelah itu, Jokowi akan membacakan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 pada Sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI.

Kemudian di tempat yang sama, Jokowi juga akan berpidato dalam rangka penyampaian Rancangan Undang-undang APBN Tahun Anggaran 2020 disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya.

Pidato itu disampaikan dalam rangka rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2019-2020.

 

Kompas TV Menyambut hari kemerdekaan ke 74 RI, personel TNI dan Polri di Bali membentangkan Bendera Merah-Putih sepanjang seribu sembilan ratus empat puluh lima meter. Pembentangan bendera ini juga menjadi simbol untuk menjaga keutuhan NKRI. Pembentangan bendera dimulai sekitar pukul 09.00 Wita yang diikuti oleh Ketua Umum Bhayangkari Tri Tito Karnavian, Kapolda Bali Irjenpol Dr. Petrus R. Golose, Ketua Bhayangkari Daerah Bali Barbara Golose. Dari pantauan di lapangan, turut hadir juga Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha, Ketua MUDP Provinsi Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha, Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet. Total ada 1.700 personel Polri, 8 tokoh agama dan 45 personel TNI yang terlibat. Mereka membentangkan kain merah-putih di sepanjang jalur yang ada di kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Jatiluwih. Jumlah 1.700 personel Polri, mengartikan bahwa angka 17 tersebut sebagai tanggal kemerdekaan bangsa Indonesia. Sedangkan panjang kain merah putih 1.945 meter dengan lebar 1,5 meter itu memiliki arti semangat perjuangan 45 demi mewujudkan Indonesia yang makmur dalam bingkai NKRI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com