Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver 4 Ketum Parpol Jokowi-Ma'ruf di Tengah Isu Tambahan Koalisi...

Kompas.com - 23/07/2019, 11:14 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah ketua umum partai politik koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019 berkumpul di kantor DPP Nasdem, Senin (22/7/2019).

Hadir Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sendiri sebagai tuan rumah.

Tamu-tamu Surya Paloh itu tidak datang bersamaan. Dari Senin siang hingga petang, masing-masing ketum mendatangi markas Nasdem secara bergantian.

Dari pantauan Kompas.com, Muhaimin atau yang akrab disapa Cak Imin adalah ketum parpol yang datang pertama kali. Ia tiba sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, 90 menit kemudian, Cak Imin keluar dari kantor DPP Nasdem.

Tidak lama kemudian, giliran Suharso Manoarfa yang datang ke DPP Nasdem, yakni sekitar pukul 13.45 WIB. Namun, pertemuan dengan Surya Paloh tidak berlangsung lama. Pasalnya, pada pukul 14.17 WIB, dia sudah keluar dari DPP Nasdem.

Sekitar pukul 18.30 WIB, Airlangga datang ke markas Nasdem yang terletak di bilangan Gondangdia tersebut. Pertemuan dengan Surya berlangsung cukup lama. Sekitar pukul 19.40 WIB, Airlangga keluar dari DPP Nasdem dan bergegas masuk ke mobil pribadi.

Ketika hendak keluar kantor Nasdem, ketiga ketum parpol itu kompak menjawab singkat perihal pertemuan mereka dengan Surya, yakni "menjaga soliditas sesama anggota koalisi".

Baca juga: Sekjen Nasdem Sebut Ketum PKB, PPP, Golkar Bertemu Surya Paloh

Selang sekitar satu jam kemudian, ketiga ketum parpol itu kembali ke markas Nasdem. Mereka tidak berkomentar apa pun ketika para jurnalis sempat menghadang.

Seiring dengan itu beredar informasi di kalangan jurnalis bahwa keempat ketum parpol itu akan menggelar konferensi pers pukul 21.00 WIB.

Soliditas hingga tolak anggota baru

Tepat pukul 21.00 WIB, konferensi pers dimulai. Empat ketum parpol itu duduk berimpitan dengan meja di depannya. Sementara di belakang mereka berdiri sekretaris jenderal partai masing-masing.

Tidak tampak ketua umum atau elite parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf lain, misalnya PDI Perjuangan, Hanura, Perindo, PSI, dan PBB.

Airlangga yang mendapatkan kesempatan berbicara pertama mengatakan, koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak memiliki sekat dan tetap solid mendukung pemerintahan lima tahun ke depan.

"Komitmen kami mendukung pemerintahan Pak Jokowi lima tahun ke depan bulat dan solid serta konsisten. Ini menunjukkan bahwa tidak ada sekat antara partai-partai pendukung pemerintah," ujar Airlangga.

Baca juga: Ketum Golkar: Tidak Ada Sekat di Antara Partai Koalisi Jokowi-Maruf

Dengan soliditas ini, lanjut Airlangga, sesama anggota koalisi Jokowi-Ma'ruf akan terus membangun komunikasi demi melancarkan agenda-agenda politik ke depan.

Airlangga juga berharap soliditas dapat terus terjaga. Seluruh dinamika politik yang ada pun akan diputuskan lewat keputusan yang kolektif kolegial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com