Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Sarifuddin Sudding, dari Advokat Menuju ke Senayan

Kompas.com - 13/04/2019, 12:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR berasal dari berbagai macam profesi. Sarifuddin Suddin, caleg PAN, ialah seorang advokat yang yang berhasil duduk di DPR.

Sudding sebelumnya merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura. Selama sepuluh tahun Sudding menjadi anggota Fraksi Hanura di DPR sejak periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sudding berkarir sebagai advokat. Ia bekerja sebagai advokat di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) cabang Makassar.

Ia menjabat sebagai ketuanya pada tahun 1990-1996.

Baca juga: Haruskah Caleg Keluar Ongkos Miliaran agar Dapat Kursi?

"Memang saya banyak bersentuhan dengan masyarakat, mengadvokasi berbagaii masalah yang dihadapi masyarakat. Itu terus berjalan secara intens dan saya selalu hadir di tengah masyarakat ketika ada persoalan hukum," ujar Sudding, saat dihubungi Kompas.com.

Beberapa kasus yang pernah ia tangani di antaranya ialah sengketa lahan masyarakat Tanjung Sari, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Selain itu, ia juga sempat menangani sengketa lahan masyarakat di Buol, Sulawesi Tengah.

Dari mengadvokasi kasus-kasus itu, nama Sudding mulai dikenal warga. Ia lantas mendapat dorongan dari rekan-rekannya untuk maju sebagai anggota DPR karena punya modal sosial yang cukup besar.

Sudding mengatakan, peristiwa sengketa lahan itu juga menjadi motivasinya masuk ke Senayan. Ia kerap menyesalkan sengketa lahan yang menjadikan masyarakat setempat sebagai korban sehingga kehilangan lahan dan rumah mereka.

Karena itu, pada tahun 2009, sejak memutuskan maju sebagai anggota caleg, Sudding mengaku tak kesulitan untuk bisa dekat dan dikenal warga.

Sebab, ia maju di daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah. Di sana ia kerap mengadvokasi warga saat terjadi sengketa lahan.

Ia mengungkapkan, hanya mengeluarkan modal Rp 350-400 juta saat periode 2009-2014 masuk ke DPR. Saat ditanya sumber dana tersebut, ia enggan menjelaskan rinci.

Namun, ia mengungkapkan dana tersebut berasal dari tabungan pribadi.

"Di periode 2009 kemarin itu hitungan saya 350 sampai 400 juta yang habis. Demi Tuhan. Karena emang saya enggak ada dana. Saya enggak punya anggaran yg besar. Dan saya turun ke masyarakat," ujar Sudding.

Baca juga: Caleg Gerindra: Di Malaysia, Satu Suara Dihargai 15-25 Ringgit

"Saat mereka mengalami persoalan hukum dan saya mengadvokasi dan sebagainya, ya dukungan itu muncul. Dari pertama kali dari 6 kursi saya bahkan di urutan keempat. Dapil Sulawesi Tengah, Hanura," ujar dia.

Saat ditanya apakah ada peningkatan dana politik saat ia kembali maju di periode 2014-2019, Sudding membenarkan. Namun, ia kembali enggan mendetailkan jumlah peningkatannya saat ditanyai Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com