Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Prabowo Ketum Parpol Paling Disukai

Kompas.com - 05/04/2019, 07:13 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prabowo Subianto adalah ketua umum partai politik yang paling banyak disukai oleh masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Charta Politika 19-25 Maret 2019.

Sekitar 25,2 persen responden menyukai Prabowo melalui kepemimpinannya di Partai Gerindra.

“Jadi ketua umum partai yang paling disukai urutannya adalah memang masih Prabowo Subianto. Itu paling disukai dari semua ketua umum yang ada,” kata Direktur Riset Charta Politika, Muslimin saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: [BERITA POPULER] Heli Prabowo Dilarang Mendarat di Medan | Ratna Cium Tangan Amien Rais

Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menempati urutan kedua sebagai ketum yang paling banyak disukai masyarakat dengan 19,9 persen.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada urutan ketiga dengan persentase 18,1 persen.

Dibawahnya secara berturut turut yakni: Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (6,9 persen); Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh (4,4 persen); Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo (2,9 persen); Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,6 persen).

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Heli Prabowo Dilarang Mendarat Lagi | Jokowi Ingin Menang 80 Persen di Banyumas

Selanjutnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (1,3 persen); Ketua Umum PSI Grace Natalie Louisa (1,2 persen); Presiden PKS Sohibul Iman (1 persen); Ketua Umum PPP Romahurmuziy (0,8 persen); Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana (0,3 persen); dan Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A Tuty (0,3 persen).

Muslimin menjelaskan, figur ketua umum suatu partai politik dapat mempengaruhi perolehan suara partai pada Pemilu 2019 medatang. Hal itu terbukti dari beberapa masyarakat yang masih memilih sebuah partai atas ketokohan sang ketum.

Oleh karena itu, Gerindra meraup banyak keuntungan secara elektoral di pemilihan legislatif 2019 dengan perolehan suara 16,2 persen.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Klaim Undecided Voters Berlabuh Ke Prabowo

“Gerindra mendapatkan coat-tail effect yang sangat signifikan, pertama karena alasan figur ketua umumnya Prabowo Subianto dan karena partai ini mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga,” terangnya.

Survei Charta Politika ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 2000 responden yang terbesar di 34 provinsi.

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error plus minus 2,19 persen pada tingkat kepercayan 95 persen.

Kompas TV Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menyatakan tidak mungkin pesawat capres Prabowo Subianto dihalangi jet tempur TNI AU saat agenda kampanye. Menurut Moeldoko saat dalam masa pemilu seperti saat ini setiap capres-cawapres selalu dilengkapi dengan pengawalan. Moeldoko menambahkan dirinya yakin tidak ada penghalangan oleh TNI terhadap rangkaian agenda kampanye paslon capres-cawapres manapun. #PesawatPrabowo #TNIAU #Moeldoko

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com