Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN Prabowo-Sandi: Wacana Pancasila Masuk Kurikulum PAUD Berlebihan

Kompas.com - 04/04/2019, 18:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jansen Sitindaon, menyoroti pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat debat keempat mengenai ideologi Pancasila diwacanakan masuk ke kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Ia sedikit heran dengan rencana capres petahana tersebut.

"Saya agak tergelitik kemarin ketika Pak Jokowi ingin terlihat beda. Soal ideologi ini akan masuk ke kurikulum pendidikan dan lain segala macem, bukan hanya sejak SD tapi sejak PAUD," kata Jansen dalam diskusi tentang "Setelah Debat Ke-Empat Siapa Makin Memikat" di Resto Ajag Ijig, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: Terkait Pemahaman Pancasila, Jokowi Sebut Toleransi Harus Diajarkan Sejak Dini

Menurut Jansen, anak-anak kecil di sekolah PAUD harus diberikan waktu bermain dibandingkan diberi pendidikan ideologi.

Ia menilai kurikulum Pancasila terlalu berlebihan untuk anak-anak.

"Nggak harus dicekokin, menurut saya over itu. Jan Ethes itu sudah dididik Pancasila ya ini pertanyaan karena terlalu over," ujarnya.

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Ingin Pancasila Diajarkan Sejak Pendidikan Dini

Pernyataan Jansen tersebut langsung direspons oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, mengatakan pendidikan Pancasila tidak serumit itu.

Ia mengatakan, pendidikan Pancasila untuk anak-anak dalam upaya mengajarkan kehidupan yang beragam dan berbeda-beda.

"Itu pun udah sesuatu belajar mengenai adanya perbedaan. Itulah Pancasila nggak ada dibikin rumit," pungkasnya.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum kembali menggelar debat keempat Pemilu Presiden 2019 debat keempat yang bertempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019. Kali ini kembali mempertemukan para calon presiden. Tema pada debat keempat yaitu; Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan serta Hubungan Internasional. Kedua Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya beradu visi misi dan gagasan terkait tema yang dibahas meski mengaku tidak memiliki persiapan khusus. Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo yang merupakan capres petahana diyakini memiliki modal kuat untuk menghadapi debat keempat. Salah satunya terkait tema ideologi, Jokowi dinilai memiliki prinsip yang kuat dalam menjaga ideologi Pancasila dan NKRI. Sedangkan kubu Capres Nomor Urut 02 megklaim Prabowo Subianto sangat menguasai materi debat terutama soal pertahanan dan keamanan. Selain penguasaan materi strategi dan gaya debat kedua kandidat juga patut ditunggu di debat keempat ini. #DebatPilpres2019 #JokoWidodo #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com