Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN Prabowo-Sandiaga Klaim "Undecided Voters" Berlabuh Ke Prabowo

Kompas.com - 04/04/2019, 20:31 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jansen Sitindaon mengatakan adanya swing dan undecided voters karena ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Hal itu disampaikan Jansen menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia mengenai prediksi dukungan kelompok swing dan undecided voters di Pemilu 2019.

"Undecided voters lebih pada sebenarnya membuktikan pemerintahan yang sedang berjalan ini dalam posisi tidak bisa mereka percaya, begitu tidak baik-baik saja begitu," kata Jansen saat ditemui wartawan di Resto Ajag Ijig, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2019).

Jansen meyakini, kelompok swing dan undecided voters akan memilih capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Sebab, kelompok tersebut akan memutuskan pilihan alternatif selain capres inkumben Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau konteksnya ya swing dan undecided tadi. Ya pasti alternatifnya ke Pak Prabowo lah tentu," ujarnya.

Baca juga: Ke Mana Suara Swing Voters dan Undecided Voters Akan Diberikan? Ini Hasil Survei Indikator

Selanjutnya, Jansen mengatakan, pasangan Prabowo-Sandiaga memberikan harapan lapangan kerja, ekonomi yang baik untuk lima tahun ke depan. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan pasangan nomor urut 01, Prabowo-Sandiaga lebih bagus dari segi rekam jejak.

"Belum lagi ada sosok Sandi di situ lah jadi kalau dipadupadankan 01 dan 02 tentu line up 02 ini justru lebih bagus. Satu apa ahli pertahanan keamanan Prabowo paham internasional wakil bang Sandi punya rekam jejak di dunia usaha yang excellent lah," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menyebutkan, kelompok undecided voters dan swing voters akan terdistribusi relatif merata kepada kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Berdasarkan survei Indikator yang diadakan pada Maret 2019, masih ada 16,9 persen responden pemilih yang masih bisa mengubah pilihannya, dan 7,2 persen belum menentukan pilihan.

Survei Indikator menunjukkan, dari 16,9 persen swing voters, sekitar 7,7 persen diprediksi memilih Jokowi-Ma'ruf, dan 9,2 persen diprediksi memilih Prabowo-Sandiaga.

Sementara, untuk undecided voters, diprediksi terbagi merata dengan masing-masing paslon mendapatkan 3,6 persen.

"Total Jokowi-Ma'ruf diprediksi menarik 11,3 persen dari kelompok swing dan undecided voters, sementara Prabowo-Sandiaga sekitar 12,8 persen," kata Burhanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com