Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KASN: Langkah SBY Angkat Honorer Tanpa Tes Bikin Kualitas PNS Anjlok

Kompas.com - 27/03/2019, 17:53 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi mengkritik pengangkatan satu juta honorer tanpa tes pada era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia menilai kebijakan yang bernuansa politis itu menurunkan kualitas aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia.

"Mutu pelayanan publik, mutu SDM, ASN karena ada intervensi politik kita sangat anjlok. Dulu zaman SBY angkat 1 juta pegawai honorer tanpa tes jadi anjlok,” kata Sofian diskusi yang di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Bela 6 Guru Honorer yang Dipecat karena Pose Dua Jari

Sofian menilai kebijakan pemerintahan Joko Widodo saat ini lebih tepat karena tak sembarangan mengangkat honorer. Honorer yang hendak diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) harus mengikuti tes dan bersaing dengan masyarakat umum lainnya.

Menurut dia, seleksi yang dilakukan bisa menjadi sarana untuk memastikan PNS yang direkrut memiliki standar yang memadai.

Baca juga: Emak-emak Minta Sandiaga Perhatikan Nasib Guru Honorer di Desa

"Tahun 2017-2018 ini, Indonesia dalam kapasitas birokrasi pemerintahannya mencapai hasil yang cukup membanggakan, selama pemerintahan Pak Jokowi (indeks efektivitas birokrasi) naik 24 peringkat," kata Sofyan.

Meski demikian, indeks efektivitas dari birokrasi pemerintahan di Indonesia masih berada di bawah negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Thailand. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah tidak cepat puas.

“Kalau di negara asia yang sudah upper midle income rata-rata ASN sudah 73 atau 75. Kita masih 54. Jadi kita harus naikkan agar setara dengan Malaysia dan Thailand,” ujarnya.

Kompas TV Muhammad Rizal, warga Desa Sukolegok, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai honorer dan menggeluti hobinya membuat miniatur kendaraan. Rizal mampu membuat miniatur mobil dengan tingkat akurasi yang cukup baik. Keahlian membuat miniatur kendaraan ini ia peroleh secara otodidak sejak 2008. Seperti mobil truk tangki BBM yang ia cipatakan mirip dengan bentuk aslinya. Untuk pembuatan satu buah miniatur membutuhkan waktu 4 hingga 5 hari. Dari hasil pembuatan miniatur kendaraan, Rizal kini bisa mengantongi pendapatan hingga puluhan juta rupiah. #KerajinanTangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com