Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Catatan Janji Ma’ruf Amin dan Sandiaga dalam Debat Cawapres

Kompas.com - 18/03/2019, 17:50 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kedua calon wakil presiden, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno saling beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2019 yang bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya, Minggu (17/3/2019) malam.

Selain adu ide, mereka juga menyampaikan sejumlah janji politik guna meyakinkan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada mereka 17 April nanti.

Baik Ma’ruf dan Sandiaga Uno sama-sama melontarkan janji jika saja mereka bersama pasangan masing-masing, nantinya terpilih dan diamanati untuk menjadi pemimpin negeri.

Berikut catatan singkat tentang janji-janji yang mereka tawarkan.

Ma’ruf Amin:

  • Mengeluarkan 3 kartu: Kartu Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.
  • Menurunkan angka stunting sebesar 10 persen dalam 5 tahun.
  • JKN KIS akan dilanjutkan, PKH akan diteruskan.
  • Kursus gratis berbagai macam kecakapan bagi para pencari kerja.
  • Beasiswa pendidikan diteruskan hingga tingkat kuliah.
  • Revitalisasi pendidikan secara struktural, agar lebih terkoneksi dengan dunia usaha dan dunia industri.
  • Upaya nonstruktural, pelatihan melalui balai latihan kerja (BUMN atau kursus).
  • Membentuk Badan Riset Nasional.
  • Menyediakan Dana Abadi Riset.
  • Mengkoordinasikan semua alokasi dana untuk riset.
  • Memaksimalkan Rencana Induk Riset Nasional.
  • Meningkatkan pelayanan kesehatan, redistribusi tenaga dokter dan memastikan persediaan obat cukup.
  • Memberlakukan tindakan preventif untuk menjaga kesehatan, dengan Germas PIS PK (Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga) dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
  • TKA hanya bisa mengisi bidang yang tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja dalam negeri

Sandiaga Uno: 

  • Peningkatan kesejahteraan dan status guru honorer.
  • UN dihentikan, diganti dengan penelusuran minat dan bakat.
  • Konsep sekolah link and match.
  • Dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS Kesehatan akan diselesaikan.
  • Defisit BPJS Kesehatan ditutup dengan perhitungan melibatkan putra-putri terbaik bangsa.
  • Program 22 menit olahraga.
  • Membenahi sistem rujukan dan pembayaran BPJS Kesehatan.
  • Memberi susu atau kacang hijau pada siswa TK dan SD.
  • Dunia usaha mendapatkan insentif (fiskal atau nonfiskal) jika berivestasi pada penelitian.
  • Pemodelan kurikulum berbasis budi pekerti.
  • Rumah siap kerja untuk para pencari kerja hingga level kecamatan dan desa.
  • Riset disinergikan dengan dunia usaha dan sistem akademis.
  • Menyinergikan riset dengan dunia usaha.
  • TKA harus bisa berbahasa Indonesia, dan perbandingan dengan tenaga kerja lokal terukur.
  • Insentif untuk perusahaan swasta dan BUMN agar buka magang.

Janji politik telah dilontarkan, tugas kita semua untuk selalu mengawal janji-janji yang telah diucapkan.

Siapa pun yang terpilih nantinya, Indonesia pantas mendapatkan pemimpin terbaik yang menepati segala ucapannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com