Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Opini Publik melalui Survei-survei Jelang Pemilu...

Kompas.com - 12/03/2019, 07:01 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rilis hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga biasa dilakukan menjelang pemungutan suara. Demikian pula jelang Pemilu Serentak 2019 ini.

Dalam survei sejumlah lembaga, yang paling disoroti dan mendapatkan perhatian adalah survei elektabilitas dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Terbaru, Minggu (10/302910), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas para capres dan cawapres.

Hasilnya, 54,9 persen responden memilih pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sementara, pemilih pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 32,1 persen.

Baca juga: Hashim: Survei Internal, Ada yang Mendekati, Ada yang Melampaui Jokowi-Maruf

Dari survei itu, sebanyak 13,0 persen responden menyatakan tidak tahu atau merahasiakan pilihannya. Selisih elektabilitas keduanya terpaut 22,8 persen.

Sebelum itu, sejumlah lembaga juga telah merilis hasil surveinya. Salah satunya, LSI Denny JA yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf lebih unggul dari Prabowo-Sandiaga, melalui simulasi surat suara.

Survei LSI Denny JA menyebutkan, 58,7 persen responden memilih Jokowi-Ma'ruf dan 30,9 persen responden memilih Prabowo-Sandiaga, dengan suara tidak sah 0,5 persen dan 9,9 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Respons tim sukses

Bagi pasangan calon yang diunggulkan, pasti akan mengapresiasi survei-survei itu. Hal itu tergambar dari pernyataan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Salah satu juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily mengatakan, survei SMRC memperkuat hasil survei dari lembaga lain.

Baca juga: TKN: Kalau Surveinya Nyeleneh Sendiri, Patut Diduga Membangun Framing Politik

Namun, Ace tidak mau berpuas diri dengan hasil survei itu.

"Dengan hasil ini tentu tak membuat kami berpuas diri. Masih ada waktu yang tersisa untuk terus menggenjot target kemenangan di angka 70 persen," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Senin (11/3/2019).

Respons berbeda disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, saat ini masyarakat sudah tak lagi memercayai hasil survei elektabilitas terkait pilpres yang dirilis sejumlah lembaga.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga: Tren Elektabilitas Jokowi Menurun

"Publik sudah tidak percaya dengan model-model begitu. Publik kita literasi demokrasinya sudah sangat tinggi, termasuk literasi terkait dengan trik dan intrik lembaga survei dengan 'tugas-tugasnya'" ujar Dahnil.

Dahnil mengatakan, pihaknya berpegang pada survei internal yang hasilnya bertolak belakang dengan hasil survei sejumlah lembaga.

Ia menyebutkan, berdasarkan survei internal mereka, pasangan Prabowo-Sandiaga sudah mengungguli Jokowi-Ma'ruf.

"Hasil survei kami, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," ujar Dahnil.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com