Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Jokowi-Ma'ruf Khawatir Aksi Damai di KPU Jadi Alibi Jika Prabowo-Sandi Kalah

Kompas.com - 01/03/2019, 21:34 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin,  Ace Hasan Syadzily, khawatir aksi damai di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggiring opini KPU tak kredibel dalam menyelenggarakan pemilu.

Dia khawatir hal ini menjadi alibi bagi kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jika kalah pemilu.

Tudingan ini karena Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais juga berorasi dalam aksi itu. Amien dan PAN merupakan pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Saya khawatir cara-cara seperti itu dijadikan alibi jika nanti dalam Pilpres mereka kalah dengan alasan KPU yang tidak independen," ujar Ace ketika dihubungi, Jumat (1/3/2019).

Baca juga: Kepada FUI, KPU Tegaskan Presiden Petahana Tak Harus Mundur Jika Nyapres

 

Hal yang sama disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani. Arsul mengatakan aksi itu menunjukan bahwa pendukung Prabowo-Sandiaga semakin tidak percaya diri memenangkan Pilpres 2019.

Menurut dia, kubu paslon 02 itu frustasi karena elektabilitas di berbagai survei tidak kunjung meningkat.

"Sehingga satu-satunya cara untuk memberikan pembenaran kalau paslon 02 kalah adalah KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara Pemilu melakukan kecurangan," kata Arsul.

Baca juga: Perwakilan Massa Aksi Damai FUI Diterima KPU, Salah Satunya Amien Rais

 

"Nah aksi demo tersebut adalah bagian dari persiapan skenario pembenaran bahwa penyelenggaran pemilu curang," tambah dia.

Adapun, aksi damai di depan Kantor KPU diinisiasi oleh Forum Umat Islam (FUI). Aksi ini juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Di hadapan massa, Amien menyampaikan orasinya yang menuntut supaya KPU dan Bawaslu menyelenggarakan pemilu dengan bersih dan tidak disertai dengan tindakan curang.

Baca juga: Ada Aksi Damai FUI di Gedung KPU Besok, Polisi Terjunkan 4.000 Personel

"Kalau temen KPU Bawaslu bekerja bagus, jujur, tidak curang, kita doakan mereka mendapat barokah, rahmat, hidayah dari Allah. Akan tetapi jika sampai curang, kita doakan mereka dilaknat di dunia dan akhirat," seru Amien disambut teriakan massa di depan kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khathath juga turut menyampaikan orasi.

Di hadapan massa, Al Khathath menyebut, aksi digelar dengan semangat jihad konstitusi untuk menjaga NKRI supaya tak diambil pihak asing.

Baca juga: Massa Aksi Damai di Depan Gedung KPU Membubarkan Diri

Al Khathath menyebut, hari pemungutan suara 17 April 2019 adalah hari penentuan bagi umat Islam. Ia meminta massa tak salah memilih pemimpin.

"Kita datang semata-mata untuk menjaga agar kemenangan tidak diserobot ke orang. Kita minta Bawaslu, aparat keamanan dan seluruh peserta pemilu agar membersihkan hatinya mewujudkan pemilu bersih, jurdil, tanpa kecurangan," seru dia.

Kompas TV Forum Umat Islam menggelar aksi di KPU pada Jumat (1/3/2019) siang. Mereka menyampaikan sejumlah pesan untuk KPU. Salah satunya agar menjaga pemilu tidak curang. Massa mulai memadati Jalan Imam Bonjol di Menteng, Jakarta Pusat selepas Shalat Jumat. Sambil membawa spanduk bertuliskan "tolak kecurangan pemilu" massa berkumpul di depan KPU. Untuk menjaga keamanan petugas dari kepolisian nampak berjaga di sekeliling gedung KPU. Di antara para pendemo turut hadir Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais. Amien turut memberikan orasi dari atas mobil komando.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com