Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Ma'ruf Amin, Kader NU Bisa Rintis Start-Up hingga Jadi Unicorn

Kompas.com - 27/02/2019, 18:25 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berharap ada santri atau kader Nahdlatul Ulama (NU) yang bisa merintis bisnis start-up, bahkan tumbuh menjadi unicorn selanjutnya di Indonesia.

Hal ini dia sampaikan dalam musyawarah nasional dan konferensi besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Banjar, Rabu (27/2/2019).

"Jangan kita terus saja ketinggalan, terus tidak punya. Oleh karena itu ke depan ini kita harus siapkan supaya nanti ketika memasuki 100 tahun kedua, kita siap untuk bersaing berkompetisi," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Bukan Cuma Untuk Sebut Start Up, 5 Pengertian Lain Unicorn

Ma'ruf mengatakan, kader NU sendiri sudah punya bisnis start-up bernama NU Cash.

Dia kemudian menyinggung program pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ingin membangun 1.000 balai pelatihan kerja di pesantren.

Ma'ruf meminta para santri dan kader NU memanfaatkan program tersebut agar usaha yang mereka rintis semakin berkembang.

Baca juga: Mengintip Basahnya Bisnis Start-up Binatu Online

Dengan begitu unicorn-unicorn baru akan lahir di Indonesia. Ma'ruf bahkan berharap bisnis start-up rintisan kader NU bisa mendapat valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.

"Kalau itu bisa bukan lagi startup, nanti NU bisa jadi unicorn. Ada lagi decacorn kalau sudah mencapai 10 triliun," kata dia.

Kompas TV Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, banyak investor asing ingin memiliki saham perusahaan rintisan level Unicorn untuk mengincar kepemilikan data kegiatan ekonomi masyarakat. Menurut Sri Mulyani, pemerintah harus mengimbangi perkembangan ini dengan membangun kapasitas membaca data agar dapat mendesain kebijakan lebih baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com