Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Akan Bahas RUU Permusikan di Munas

Kompas.com - 11/02/2019, 17:05 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) pada 27 Februari hingga 1 Maret 2019.

Panitia Munas NU 2019 Sarmidi Husna mengatakan, ada empat tema besar yang akan dibahas di Munas, yaitu kenegaraan, keagamaan, ekonomi dan lingkungan, serta budaya.

Dalam tema budaya, polemik mengenai pengesahan draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan juga akan dibahas.

Baca juga: Pro Kontra RUU Permusikan, Komisi X Buka Kesempatan Masyarakat Sampaikan Masukan

"Pembahasan RUU Permusikan ini bagian dari unsur salah tema Munas, yaitu soal budaya. Isu ini menarik karena juga ramai dibahas oleh komunitas musisi," ujar Sarmidi di kantor PBNU, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Perwakilan Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU, Donny Satryowibowo menambahkan, RUU Permusikan yang rencananya disahkan menjadi UU dinilai masih belum matang.

Baginya, draf RUU Permusikan menyimpan banyak masalah yang berpotensi membatasi dan menghambat perkembangan proses kreasi, dan merepresi para pekerja musik.

"RUU ini masih belum jelas, mengatur musiknya atau industrinya. Kalau mau serius digagas, ya harusnya khusus industri saja," tutur Donny.

Baca juga: Soal RUU Permusikan, Giring Sebut Kreativitas Tak Bisa Diregulasi

Ia mencontohkan, salah satu pasal yang bermasalah adalah mengenai mekanisme uji kompetensi terhadap profesi musisi untuk mendapatkan sertifikasi.

"Dikaitkan dengan sertifikasi sulit sekali. Musik enggak perlu sertifikasi," tegasnya.

Donny juga mengkritik bahwa peraturan mengenai industri musik tidak perlu memakai payung hukum UU. Menurutnya, regulasi seperti itu sejatinya diurus oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Kalau sampai UU, terlalu besar payung hukumnya. Itu justru bisa menjadi alat oleh pihak lain yang ingin membatasi kreatifitas musisi," tuturnya.

Kompas TV Kisruh RUU Permusikan merebak di kalangan musisi tanah air. Menurut para musisi yang menentang, ada 19 pasal yang berpotensi menjadi pasal karet dan membuka ruang bagi kelompok penguasa untuk melakukan persekusi proses kreatif musisi. Simak pembahasannya dalam Sapa Indonesia berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com