JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan akan mengusung arus baru ekonomi di Indonesia jika terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Arus baru tersebut menggantikan arus lama ekonomi Indonesia yang arah pembangunanya hanya menguntungkan kelompok konglomerat.
"Arus lama pembangunannya dari atas yang melahirkan konglomerat. Yang konglomerat makin kuat, yang masyarakat biasa makin loyo," ujar Ma'ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).
Baca juga: Maruf Amin: Saya Kiai, tetapi Punya Perhatian Khusus ke Ekonomi
Menurutnya, langkah tersebut harus dihilangkan dengan cara membangun sistem ekonomi dari bawah, atau bottom up economic development.
Sistem ekonomi itu, seperti diungkapkan Ma'ruf, akan mengolaborasikan masyarakat yang berada di kelas bawah dengan masyarakat menengah ke atas.
"Saling bermitra dan berkolaborasi, masyarakat yang lemah menjadi kuat dan kelompok masyarakat kelas atas tetap kuat," ungkapnya.
Baca juga: Utang Itu Boleh Saja, Sepanjang untuk Kegiatan Ekonomi...
Dengan demikian kesenjangan antara masyarakat kelas bawah dan atas akan semakin menyempit seiring dengan pembangunan ekonomi mandiri.
"Jika ke depan ekonomi kita kuat dan mandiri, saya yakin tahun 2024 Indonesia sudah bisa lepas landas atau tidak tergantung dengan negara lain," kata Ma'ruf.