SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo heran dengan pihak-pihak yang mengkritisi langkah pemerintah mengebut pembangunan jalan tol.
"Silakan ada orang ngomong kepada saya, 'Pak, kita enggak mau makan jalan tol'. Ya kalau enggak ngerti teori ekonomi makro sulit saya menjelaskan," kata saat menghadiri silaturahmi dengan paguyuban pengusaha Jawa Tengah, di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2/2019).
"Atau kalau memang benci dan enggak senang, dijelaskan kayak apa, ya enggak nyambung," sambung Jokowi disambut riuh para pengusaha yang hadir.
Jokowi menegaskan, dengan adanya jalan tol, maka distribusi barang hingga mobilitas orang akan menjadi lebih cepat. Hal tersebut akan berdampak langsung pada perekonomian.
Baca juga: Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Selesai, Februari Diresmikan Jokowi
"Kita akan bersaing dengan negara lain, itu akan cepat sekali," tegas capres petahana ini.
Jokowi menyebut, sampai akhir tahun 2018 ini, panjang seluruh ruas tol yang dibangun pemerintah sudah mencapai 782 km. Ia mengklaim jumlah itu sudah melampaui waktu pembangunan tol sejak 1978-2014 yang hanya 780 km.
"Akhir tahun ini, hitungan kita akan mendapatkan angka 1.854 km," kata Jokowi yang kembali disambut riuh tepuk tangan dari pendukungnya.
Setelah jalan tol dan infrastruktur lainnya rampung, Jokowi memastikan bahwa pemerintahannya akan masuk pada pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran.
Turut hadir mendampingi Jokowi dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Hadir juga Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Pramono Anung, serta Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.