Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Sindir Aparat yang Tidak Tanggapi Laporan-laporannya

Kompas.com - 04/02/2019, 13:16 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon heran terhadap tudingan adanya propaganda Rusia maupun konsultan asing yang dilontarkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Menurut Fadli, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga justru sangat dibatasi selama masa kampanye ini.

Dia menyinggung laporan-laporannya yang disampaikan ke kepolisian tetapi tidak ada tindak lanjutnya.

Baca juga: Fadli Zon Anggap Jokowi Halusinasi soal Propaganda Rusia

"Pihak mereka kami adukan ke polisi tapi tidak ditindaklanjuti," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Fadli mengaku sudah melaporkan 8 sampai 9 orang, mulai dari Bupati Boyolali Seno Samudro, pianis Ananda Sukarlan, hingga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni. Namun, hingga saat ini belum ada kelanjutan dari laporan itu.

"Saya yang melaporkan, (saya) Wakil Ketua DPR RI. Ada banyak lagi, Ananda Sukarlan, Raja juli, tetapi tidak ditindaklanjuti. Memangnya saya bukan warga negara Indonesia?" kata Fadli.

Baca juga: Fadli Zon Anggap Jokowi Putus Asa Hadapi Prabowo

 

Ia juga menyinggung penahanan Buni Yani dan Ahmad Dhani yang keduanya merupakan anggota BPN Prabowo-Sandiaga. Ahmad Dhani bahkan seorang caleg dari Partai Gerindra.

Fadli mengatakan, penahanan Dhani di masa kampanye ini telah merugikan Gerindra. Padahal, menurut dia, Dhani boleh tidak ditahan sebelum kasusnya inkrah.

"Kenapa dibatasi secara fisik? Seperti terburu buru? itu kan saya kira jelas seperti putusan politis," ujar Fadli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com