Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Animo Masyarakat Tinggi Sumbang Dana Kampanye

Kompas.com - 31/12/2018, 20:21 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku bersyukur dengan sumbangan dana kampanye dari masyarakat, baik pribadi maupun kelompok.

Sandiaga mengaku banyak masyarakat yang menyumbang dana di setiap kunjungan kampanyenya.

"Kita melihat animo masyarakat yang tinggi untuk menyumbang dana kampanye sebagai bentuk partisipatif dan kolaboratif kepada kami," kata Sandiaga di media center Prabowo-Sandi, jalan Sriwijaya, Jakarta, Senin (31/12/2018).

Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkap, dalam rentang waktu empat bulan masa kampanye, pasangan nomor urut 02 ini mengumpulkan dana Rp 54 miliar.

Baca juga: Sandiaga Uno Resmikan Posko Prabowo-Sandi di Jawa Tengah

Dari total jumlah dana tersebut, Rp 76,1 juta berasal dari sumbangan perorangan dan Rp 28 juta dari kelompok.

Maka dari itu, Sandiaga berharap masyarakat yang sudah memberikan sumbangan juga bisa ikut merasakan perubahan, khususnya di bidang kesejahteraan ekonomi.

"Kami harapkan mereka bisa ikut merasakan satu aura perubahan. Mereka juga menitipkan kepada saya dan Pak Prabowo untuk perjuangkan penghasilan dan biaya hidup masyarakat yang lebih baik di tahun 2019," imbuhnya kemudian.

Tak hanya itu, Sandiaga juga akan memperjuangkan kelompok masyarakat, seperti kelompok tani dan peternak yang akan diperdayakan dengan membuka lapangan pekerjaan guna menjaga stabilitas harga bahan sandang, pangan, dan papan.

Baca juga: Sandiaga Sebut PAN, PKS, dan Demokrat Belum Sumbang Dana Kampanye Pilpres

Sementara itu, Bendahara BPN, Thomas Djiwandono menyatakan, masih ada sumbangan dana yang diterima Prabowo-Sandi dalam setiap kunjungan ke daerah.

Semuanya dicatat, namun ada yang belum terverifikasi. Proses verifikasi ini penting untuk laporan dana kampanye mengikuti peraturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa semua penyumbang harus jelas identitasnya.

"Kami mengimbau bagi masayarakat yang juga akan menolong Pak Sandi atau Pak Prabowo sedang di lapangan, mohon identifikasi itu juga diberikan ke tim kami di lapangan, karena itulah peraturan KPU. Kalau tidak kita harus mengembalikan uang ini ke kas negara," ucap Thomas.

Kompas TV Usulan pendakwah di Aceh untuk menguji kemampuan baca Al Quran bagi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden menuai pro dan kontra. Sekretaris TKN Jokowi Ma`ruf, Hasto Kristiyanto menilai usulan ini sebenarnya cara masyarakat Aceh mengoreksi pemimpinnya yang kerap menggunakan isu agama untuk Pilpres 2019. Sementara itu dari Tim Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean menghormati segala aturan yang diberikan oleh Dai Aceh kepada pemimpinnya. Namun jika hal ini dilakukan untuk Pilpres 2019 dinilai tidak tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com