Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Penganiayaan Sadis terhadap Anak Kecil

Kompas.com - 31/12/2018, 12:32 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Belum lama ini beredar video yang menayangkan penyiksaan terhadap anak kecil di beberapa media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.

Informasi ini berawal dari sebuah unggahan di media sosial Facebook pada Kamis (27/12/2018) dengan narasi yang menyebutkan bahwa video berasal dari Indonesia.

Video tak menyebutkan di mana peristiwa ini terjadi. Namun, Polri memberikan penjelasan.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video berdurasi 2 menit 41 detik itu menampilkan seorang anak yang tergantung terbalik dengan posisi kepala di bawah.

Awalnya, unggahan ini di-post oleh salah satu pengguna media sosial Facebook pada Kamis (27/12/2018). Pengunggah diperkirakan bukan berasal dari Indonesia.

Namun, video itu kemudian disebar atau di-share dengan narasi yang menyebutkan bahwa peristiwa penganiayaan anak itu terjadi di Indonesia.

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

"Itu termasuk hoaks, bukan berlaku di Indonesia. Kepolisian telah mendapat video itu sudah sekitar seminggu yang lalu," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com pada Senin (31/12/2018).

Menurut Dedi, polisi awalnya menemukan video ini di media sosial Facebook, dan akun yang mengunggah merupakan warga Filipina.

Dedi menjelaskan, pemberitaan yang benar adalah kejadian penganiayaan ini benar terjadi di Provinsi Iloilo, Filipina.

Selain itu, seorang perwira Kepolisian Filipina, Kepala Polisi di Santa Rosa, Superintendent Eugene Orate, mengonfirmasi bahwa tersangka telah ditangkap dan dipenjarakan.

"Polisi Filipina sudah menangkap tersangka penganiayaan anak tersebut. Setelah ditangkap, video tersebut ditutup," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, pihak Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) juga melaporkan bahwa video penganiayaan anak itu juga beredar di aplikasi pesan WhatsApp, tanpa adanya tautan sumber dari media sosial.

Tak hanya itu, Polri juga telah mengklarifikasi unggahan yang tersebar ini melalui akun Instagram resmi Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com