Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Kampanye, Visi Misi Kedua Paslon Tak Jelas, Lebih Sibuk Saling Serang

Kompas.com - 21/12/2018, 09:31 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengungkapkan, babak pertama kampanye dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih membuat publik bingung.

Babak pertama yang ia maksud adalah masa kampanye paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, maupun paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.selama tiga bulan belakangan.

"Episode 1 ini memang belum ada visi misi kedua paslon yang dilontarkan secara jernih kepada publik. Kita lihat baik pasangan Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga (membuat) publik sampai saat ini masih gamang," ujar Ari dalam acara diskusi bertajuk "Membongkar Visi Misi Capres Cawapres: Melihat Aspirasi Politik Umat" di Kantin Kendal, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: Visi Misi 2 Paslon Capres-Cawapres Dinilai Beririsan pada Konsep Trisakti

"Jangankan publik, kami yang pengamat saja belum memahami secara betul soal pesan visi misi mereka," lanjut dia.

Pengamat Politik PARA Syndicate Ari Nurcahyo.Fabian Januarius Kuwado Pengamat Politik PARA Syndicate Ari Nurcahyo.

Sayangnya, selama babak pertama tersebut, Ari mengatakan kedua kubu terlalu sibuk mengolok-olok. Hal itu ia sebut sebagai "nyinyir-isme".

Baca juga: Kedua Timses Paslon Sepakat Panelis Debat Pilpres Tidak Memihak

Akibat dari saling serang-menyerang tersebut, petahana terlalu sibuk menangkis isu yang dilontarkan kubu lawan. Sosialisasi terkait visi misi pun terabaikan

"Incumbent nampaknya kehabisan energi untuk merespon, bereaksi terhadap serangan-serangan dari kubu Prabowo-Sandi, sehingga substansi capaian kinerja Jokowi selama periode pertama belum tersampaikan dengan baik," terangnya.

Ia pun membandingkannya dengan Pilpres 2014, ketika Jokowi juga maju sebagai capres. Menurutnya, kala itu tagline Revolusi Mental dan program Nawacita sangat keras digaungkan. Hal itu yang tidak terdengar saat ini.

Baca juga: Kedua Paslon Dinilai Gunakan Politik Identitas untuk Raih Suara

Begitu pula dengan kubu Prabowo-Sandi yang dinilai belum membahas secara rinci visi misi mereka, yang bertajuk Sejahtera Bersama Prabowo-Sandi.

Ari berpendapat, isu ekonomi yang sekarang diprioritaskan oleh kedua kubu belum terlihat jelas bagaimana cara menanganinya.

"Memang persoalan keduanya, itu utamanya adalah persoalan ekonomi, bagaimana isu kesejahteraan diangkat dengan pendekatan, visi misi masing-masing," ungkap dia.

Kompas TV Pasar tradisional yang biasa digunakan pratik jual beli kebutuhan pangan menjadi area politik para politisi. Tim pemenangan dan peserta pilpres bermain taktik politik data harga kebutuhan pokok untuk meraup simpati pemilik suara. Lantas data siapa yang benar? Kita ulas bersama dengan Juru Bicara Prabowo - Sandiaga Uno Alex Yahya dan Ketua DPP PKB Lukman Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com