Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bulan Pasca-gempa Lombok, Ini Perkembangan Penanganannya

Kompas.com - 19/12/2018, 19:13 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, pemerintah sedang fokus dalam melakukan percepatan pembangunan pasca-gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 5 Agustus 2018.

Hal itu disampaikan Willem saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018).

"Sekarang, dalam percepatan ini, maka masyarakat bersama pemerintah itu akan melakukan percepatan pembangunan," ujar Willem.

Willem mengatakan, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, kegiatan belajar mengajar maupun pelayanan kesehatan tidak boleh terganggu.

Baca juga: Cerita Jokowi soal Bantuan Gempa Lombok yang 2,5 Bulan Belum Cair

Untuk mempercepat proses rekonstruksi dan rehabilitasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) sudah memperbaiki sekolah dan rumah sakit yang mengalami rusak ringan agar dapat segera berfungsi kembali.

Namun, untuk bangunan yang rusak berat, Willem mengatakan, bangunan sementara juga sudah mulai didirikan.

"Kementerian PUPR telah membangun sekolah-sekolah darurat, rumah sakit-rumah sakit sementara. Jadi kegiatan sekarang untuk pembangunan kembali itu," jelas dia.

Sementara, untuk perumahan warga, proses pendataan dan verifikasi rumah rusak sudah selesai dilakukan.

Baca juga: Begini Kondisi Terkini Jalur Pendakian Gunung Rinjani Pasca-Gempa Lombok

 

Namun, masih ada kendala terkait percepatan pembangunan perumahan, yaitu kurangnya fasilitator. Padahal, percepatan pembangunan perlu bantuan fasilitator.

Kendala lainnya adalah dana yang belum tersalurkan ke masyarakat. Ia berharap kendala-kendala tersebut teratasi sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dipercepat.

"Anggaran sudah sampai di pemerintah daerah namun masih tertahan. Belum seluruhnya bisa disampaikan kepada masyarakat karena ada perbedaan validasi dan verifikasi tentang tingkat kerusakan rumah," kata Willem.

"Jadi itu yang kita kerjakan. Memang kita harapkan bahwa dalam enam bulan, maka rumah-rumah itu bisa dibangun kembali," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com